RN - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sepertinya legowo jika Anies diusung PDIP.
Ahok menyebut PDIP sebagai partai demokratis. Dia berkata nama yang akan diusung sesuai dengan usulan dari kader-kader di daerah.
Diketahui, Ahok dan Anies pernah berduel di Pilkada Jakarta tahun 2017. Ahok kalah dengan Anies diputaran kedua.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
"PDIP partai yang demokratis, pasti menampung dan meneruskan ke DPP apa yang ada di akar rumput," kata Ahok, Sabtu (15/6).
Ahok mengatakan demokratis itu tercermin dari pengusulan nama kandidat. Dia menyebut tak hanya satu nama yang diusulkan.
Meski begitu, Ahok tak mau merespons spesifik terkait nama Anies. Dia menyerahkan hal itu ke pimpinan partai.
"Bisa nanya ke DPP," kata Ahok.
Anies menyatakan akan kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Dia telah mengantongi dukungan dari PKB.
PDIP, partai yang selama ini berseberangan dengan Anies, ikut memberi sinyal untuk mendukung. Namun, memang belum ada langkah konkret yang dibuat kedua pihak.
"Menarik juga pak Anies," kata Ketua Bidang Politik DPP PDIP Puan Maharani usai memimpin Rapat Paripurna di komplekst Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6).
Hubungan panas Anies, Ahok, dan PDIP adalah hasil Pilgub DKI Jakarta 2017. Saat itu, Ahok bersama Djarot Syaiful Hidayat maju sebagai petahana.
Anies menggandeng Sandiaga Uno dan maju sebagai penantang. Anies-Sandi berhasil mengalahlan Ahok-Djarot dalam dua putaran.
Persaingan itu bukan persaingan yang mulus. Pemilihan kala itu diwarnai kasus penistaan agama yang menyerey Ahok. Ahok pun mendekam di penjara beberapa waktu setelah pilgub selesai.