Jumat,  22 November 2024

Kaesang Lebih Kuat Di Jateng Ketimbang Di Jakarta, Ini Faktanya...

RN/NS
Kaesang Lebih Kuat Di Jateng Ketimbang Di Jakarta, Ini Faktanya...
Kaesang Pangarep usai sholat Jumat di Jakarta.

RN - Ketua Umum PSI sekaligus anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep lebih kuat di Jawa Tengah ketimbang di Jakarta. Hal ini terungkap dari Lembaga Survei Indonesia (LSI). 

LSI menyebut Kaesang dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi bersaing di papan atas. Diketahui, Kaesang memang lagi tes ombak untuk maju di Pilkada Jakarta. 

Bahkan Kaesang kini getol sholat Jumat di Jakarta. PKS juga sudah menuding kalau Jokowi menawarkan Kaesang agar didukung di Pilkada Jakarta. 

BERITA TERKAIT :
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh

Tapi tudingan PKS dibantah pihak Istana. Begitu juga Kaesang yang mmenyebut kalau ucapan PKS tidak benar. 

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan pada simulasi top of mind calon gubernur, mayoritas pemilih belum menentukan pilihan. 

Hal itu ditunjukkan dari 78,7 persen responden menjawab tidak tahu/tidak jawab/rahasia.

Sementara itu, Ahmad Luthfi paling banyak dipilih dengan 5,2 persen, lalu Kaesang Pangarep 2,5 persen, Sudaryono 2,1 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 1,8 persen, Dico Ganinduto 1,7 persen, dan Taj Yasin Maimoen 1,5 persen, Ganjar Pranowo 1 persen, dan lainnya di bawah 1 persen.

Kemudian, LSI melakukan simulasi semi terbuka dengan menyajikan 21 nama bakal calon gubernur yang beredar di media dan masyarakat.

Pada simulasi ini, Kaesang duduk di posisi pertama dengan raihan 15,9 persen. Lantas disusul Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen.

Kemudian, Bambang Wuryanto 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendar Prihadi 4,7 persen, Dico Ganinduto 3,5 persen, Achmad Husein 3,4 persen, Taj Yasin Maimoen 2,7 persen, tidak tahu/tidak jawab/rahasia 19,5 persen.

Kaesang juga tercatat berada di posisi puncak pada simulasi 6 nama. Pada simulasi 6 nama, Kaesang Pangarep meraih 25,6 persen, Ahmad Luthfi 16,1 persen, Taj Yasin Maimoen 13,4 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 9,7 persen, Abdul Wachid 6,2 persen, dan Sudaryono 6 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 22,9 persen.

"Kaesang Pangarep kalau enam kandidat itu cenderung unggul dari Ahmad Luthfi, cukup signifikan unggul hampir 10 persen," ujar Djayadi dalam rilis 'Pilkada di Daerah Kunci: Siapa Unggul di Jawa Tengah' yang disiarkan daring, Minggu (30/6).

Djayadi menyampaikan pemilih yang puas kepada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cenderung mendukung Kaesang dan Ahmad Luthfi.

Ia mengatakan jika Kaesang tidak berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah, maka pemilih yang yang menyatakan puas dengan kinerja presiden itu cenderung lebih mendukung Ahmad Lutfhi.

"Tapi kalau ada Ahmad Lutfhi, ada Kaesang juga, untuk sementara kita bisa mengatakan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep berebut pengaruh Jokowi di sini," jelas Djayadi.

"Tentu kita tidak tahu kalau misalnya nanti presidennya secara terbuka menyatakan dia lebih mendukung siapa atau siapa sebetulnya yang akan maju nanti. Apakah betul Ahmad Luthfi dan Kaesang akan maju atau tidak, dan seterusnya," sambung dia.

Adapun Djayadi menilai peta politik di Pilkada Jawa Tengah masih cair meskipun telah ada nama-nama yang bermunculan. Hal ini disebabkan tak adanya calon petahana atau incumbent.

Survei dilakukan pada periode 21-26 Juni 2024. Target populasi survei ini adalah WNI di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler. Wawancara survei ini menggunakan metode telepon.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling. Metode ini adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.