RN - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jangan mimpi jadi Gubernur Jawa Barat (Jabar). Sebab, peluang Dedi tergantung dari Ridwan Kamil (RK).
Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap peta politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Petahana Ridwan Kamil menjadi yang terkuat di antara semua calon.
Hanya Dedi yang mampu menempel ketat Ridwan Kamil. Namun, selisih elektabilitas keduanya masih cukup renggang.
BERITA TERKAIT :Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir
Pilkada Jabar Disusupi Judi Online, KPU Gimana Nih?
Sementara itu, ada beberapa nama baru yang muncul di bursa Pilgub Jabar. Salah satunya Komedian sekaligus Anggota DPD RI terpilih Alfiansyah alias Komeng.
Sebagai petahana, Ridwan Kamil menjadi calon terkuat di Jawa Barat. Survei Indikator Politik Indonesia bulan Juni menunjukkan RK unggul di semua simulasi.
Elektabilitas RK di simulasi terbuka (top of mind) mencapai 16 persen. Dedi Mulyadi ada di posisi kedua dengan elektabilitas 11,2 persen. Elektabilitas calon-calon lainnya calon lainnya tak sampai 1 persen.
"Yang jelas berbeda adalah peringkat pertama-kedua dibanding peringkat ketiga ke bawah. Kita tidak menemukan nama kompetitif selain Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi," ucap Burhan Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers daring, Kamis (4/7).
Sementara politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi tampil sebagai pesaing terberat Ridwan Kamil. Elektabilitas Dedi selalu persis di bawah RK.
Meski begitu, ia tak mampu menyalip Ridwan Kamil di berbagai simulasi. Bahkan, dalam simulasi dua nama, Dedi tetap tertinggal.
Ridwan Kamil punya elektabilitas 55,1 persen jika berhadap-hadapan dengan Dedi Mulyadi. Adapun elektabilitas Dedi cuma di angka 38 persen.
Meski begitu, Dedi menjadi kandidat terkuat jika Ridwan Kamil mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta. Elektabilitas Dedi bisa mendekati angka 80 persen jika tak ada RK.
"Sama siapa pun, Kang Dedi unggul, sepanjang Ridwan kamil tidak maju. Saya ingin katakan asumsi yang dibangun Golkar mengapa mereka keberatan membawa Ridwan Kamil ke Jakarta itu empirik," ucap Burhan.
Diketahui, politisi PAN Bima Arya yang juga mantan Wali Kota Bogor mulai tenggelam. Nama Bima jauh dari RK, Dedi Mulyadi dan Komeng.