RN - Koalsi Gemuk dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tidak otomatis membuat pasangan calon (paslon) jadi pemenang. Partai politik hanya bersifat mengusung pasangan, bukan penentu kemenangan.
Begitu dikatakan pengamat politik dari Kajian Politik Nasional, Adib Migtahul berkeyakinan kemenangan di Pilkada bukan ditentukan banyaknya partai politik yang mengusung.
“Airin tidak usah gentar dikeroyok koalisi gemuk. Koalisi itu memang diperlukan, tapi visi dan misi serta pendekatan yang dibangun pasangan calon lah yang paling berperan dalam sebuah kontestasi Pilkada, sehingga pada akhirnya masyarakat mau memilih atau tidak,” ujar Adib.
BERITA TERKAIT :Airin Mampu Terapkan Program Prabowo Di Banten, Aktivis 98: Andra Sony Cuma Jago Klaim Doang
Jika Menang, RIDO Bakal Tambah 2 Kartu Jamsos
"Nanti pada akhirnya kan masyarakat yang menentukan diterima atau tidaknya untuk kemenangan calon. Ini kan Pilkada, bukan pertarungan antar partai politik, partai politik hanya sebagai pengusung calon itu. Kemudian calon itu lah yang kemudian mampu untuk meyakinkan pemilih untuk memilihnya”.
Adib juga mengungkapkan, ‘Koalisi Gemuk’ belum tentu berbanding lurus dengan kemenangan di Pilkada. Banyak peristiwa pasangan calon yang diusung 1-2 partai dapat mengalahkan 'Koalisi Gemuk'.
"Sehingga tidak serta merta partai pengusung calon banyak lalu dipastikan menang, tidak serta merta gitu. Banyak kasus calon diusung satu dua partai memenangkan Pilkada mengalahkan calon yang diusung banyak partai," beber Adib.
Airin Disarankan Merapat ke JARI’98
Selanjutnya Adib menyarankan, agar Airin segera merapat ke ormas - ormas dan paguyuban yang nemiliki jaringan luas di wilayah Banten. Salah satunya Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 yang dikomandoi Willy Prakarsa.
Menurut Adib, jaringan JARI’98 khususnya di wilayah Banten sangat mengakar. Terbukti dalam beberapa kontestasi, calon - calon yang didukung JARI’98, baik itu Pilpres maupun Pilkada menang dengan mendulang suara signifikan.
“Sepi dukungan dari parpol tak masalah, asal dukungan dari semua lapisan masyarakat digarap dan dimaksimalkan,” tandas Adib.
Diketahui, hingga Minggu (14/7/2024), baru pasangan Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah yang telah memperoleh dukungan dari sejumlah partai politik dan memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai calon kepala daerah di Pemilihan Gubernur Banten 2024.
Adapun mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yang telah didukung Partai Golkar, masih membutuhkan dukungan dari partai lain agar bisa didaftarkan sebagai kandidat di Pilgub Banten.
Selain didukung Gerindra dan Nasdem, Andra, yang merupakan Ketua DPRD Banten, juga mendapatkan rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan terakhir Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Adapun Dimyati memang anggota DPR dari Fraksi PKS. Kelima parpol itu menguasai 44 kursi DPRD Banten sehingga sudah dapat mengusung pasangan cagub-cawagub sendiri