Kamis,  21 November 2024

DPRD Sarankan Pemerataan Pendidikan Di Kota Bekasi Wajib

AdvSetwan/AdvDPRD/IKL/YDH
DPRD Sarankan Pemerataan Pendidikan Di Kota Bekasi Wajib
Anggota DPRD Kota Bekasi, Heri Purnomo.

RN - Pendidikan menjadi dasar perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Dari pendidikanlah negara dan bangsa akan kuat di mata dunia.

Anggota DPRD Kota Bekasi, Heri Purnomo berpesan kepada wali kota baru yang terpilih lewat pilkada fokus meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa persoalan seperti belum meratanya fasilitas pendidikan hingga darurat guru menjadi isu penting yang harus diselesaikan.

"Saya sih ingin Pemerintah besok setelah pilkada ini fokus kepada kualitas pendidikan dan pemerataan pendidikan itu," tegas Heri Purnomo.

BERITA TERKAIT :
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025

Dimulai dari isu kekurangan guru kata Heri Purnomo harus segera diselesaikan dengan baik dan bijak. "Persoalan pendidikan ini dinilai lebih mendesak untuk menjadi fokus dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur yang kondisinya saat sudah cukup baik," ungkapnya.

Edukasi Ekstra 

Pemkot Bekasi juga dianggap harus meningkatkan edukasi kepada masyarakat. Upaya ini diperlukan guna menghapus minndset sekolah favorit dan tidak favorit. Terlebih antara sekolah Negeri dan Swasta sama saja.

Mindset semacam ini masih ditemukan pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Heri Purnomo menyampaikan bahwa hal ini ia temukan pada saat Komisi IV melakukan pengawasan langsung ke beberapa sekolah di hari terkahir PPDB beberapa waktu lalu. Diwilayah Kecamatan Pondok Gede, siswa lebih banyak mendaftar di sekolah yang dianggap favorit.

"Jadi mereka (pendaftar) lebih condong larinya kesitu, padahal ada SMP lain yang cukup lumayan juga (kualitasnya)," katanya.

Fenomena ini dinilai perlu dijadikan bahan evaluasi. Ia berharap kedepan tidak ada lagi penumpukan calon siswa mendaftar di sekolah-sekolah yang dianggap favorit.

"Padahal kan tidak ada favorit dan tidak favorit. Saya berharap kedepan ada pergeseran supaya tidak menumpuk di sekolah yang masih dianggap favorit tadi," tambahnya.(Adv/DPRD)