Jumat,  20 September 2024

Pilkada Jakarta

Kena Prank PKS Dan Dijegal KIM Plus, Anies Dirangkul PDIP

RN/NS
Kena Prank PKS Dan Dijegal KIM Plus, Anies Dirangkul PDIP

RN - Disaat Anies Baswedan kena jegal koalisi gemuk, PDIP mulai melirik. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan PDIP dan Anies Baswedan terus berkomunikasi belakangan ini di tengah isu penjegalan di Pilkada Jakarta 2024.

Hasto menyatakan Anies kerap menginfokan pelbagai kegiatannya, seperti saat menyambangi pondok pesantren beberapa waktu lalu.

"Ya dikomunikasikan, kemarin Pak Anies misalnya datang ke pondok pesantren yang dipimpin oleh abah KH Syarif Hidayatullah, ya beliau juga mengkomunikasikan," kata Hasto di Hotel Artotel, Jakarta, Minggu (11/8).

BERITA TERKAIT :
KPU Jakarta Main Ancam, Gerakan Coblos Tiga Calon Hak Warga Negara
Gratiskan Sekolah Swasta Di Jakarta, Pramono Sebut Al-Azhar Dan Labschool Tetap Bayar

Hasto menilai ada pihak-pihak yang tak ingin berkontestasi secara sehat di Pilkada Jakarta. Sebab, pihak ini khawatir dengan sosok yang memiliki popularitas secara elektoral.

Ia menilai demokrasi tak akan dibendung oleh kekuasaan. Baginya, rakyat akan muncul untuk melakukan koreksi.

"Sehingga ada yang tidak mau masuk ranah kontestasi yang sehat. Itu terjadi dan bisa dipandang dengan jelas oleh rakyat," kata dia.

Di sisi lain, Hasto mengtakan PDIP telah mendukung Edy Rahmayadi untuk maju Pilgub Sumatera Utara. Ia mengklaim rakyat Sumut memiliki antusiasme yang besar dengan pencalonan Edy.

"Dan ternyata antusiasme arus bawah itu sangat besar," kata dia.

Belakangan ini PKS yang sudah mengusung Anies berpasangan Sohibul Iman telah mengirim sinyal kuat bakal mengurungkan dukungan untuk Anies maju Pilgub Jakarta. Mereka menilai hingga tenggat waktu yang diberikan yakni 4 Agustus, Anies tak kunjung mengantongi dukungan dari partai lain.

Padahal PKS masih butuh tambahan empat kursi untuk mengusung cagub-cawagub. Partai lain yang sempat menyuarakan dukungan yakni NasDem dan PKB, belum juga mengeluarkan surat keputusan dukungan. Dua partai ini juga mengirim isyarat akan masuk barisan pendukung Prabowo Subianto.

Kini, PKS memilih untuk lebih fokus menempuh opsi berkomunikasi dengan partai politik di Koalisi Indonesia Maju.

Sementara Anies Baswedan mengaku akan menghormati keputusan setiap partai politik terkait pencalonan dirinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Pernyataan itu disampaikan Anies menanggapi peluang PKS mencabut dukungan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Saya akan menghormati putusan yang akan datang. Sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin," kata Anies usai menghadiri laga Persija di JIS, Jakarta, Sabtu (10/8).