RN - Awas! waspadai, ancaman gangguan situasi keamanan dan ketertiban (Sitkamtibmas) belakangan ini makin jelas terasa dan nyata.
Kondisi ini didasari oleh lumpuhnya ekonomi, lapangan kerja tertutup dan sulit. Banyak pengusaha gulung tikar, khususnya yang gerak dibidang kuliner.
“Ditambah lagi mahalnya sembako, BBM, TDL, Pendidikan dan Rumah Sakit. Beban rakyat makin berat. Sementara, pemerintah lebih memilih memanjakan partai politik daripada mengurusi kebutuhan perut rakyatnya,” ujar Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa melalui akun medsosnya willy prakarsa99@prakarsaWilly99, Jumat (6/9/2024).
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Bila kondisi ini terus berlarut - larut, menurut Willy, terjadinya revolusi sosial menjadi sebuah keniscyaan.
“Belajar dari sejarah bangsa - bangsa lain, situasi dan kondisi saat ini sangat bisa menuju ke arah itu (revolusi sosial), tinggal menunggu waktu saja. Namun, saya sangat berharap hal ini tidak terjadi di Indonesia, bangsa yang sangat kita cintai ini. Ngeri kalau revolusi sosial sampai terjadi,” harap Willy.
Selanjutnya Willy mengatakan, mencegah agar revolusi sosial tidak terjadi, merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa.
“Solusinya bukan saling menyudutkan atau menimbulkan Pro dan Kontra, Damai itu Indah dan terus kita merajut tali Persatuan dan Kesatuan antar sesama anak Bangsa. Ini bukan Darurat Indonesia, idealnya adalah Keprihatinan kita bersama dalam menciptakan hal - hal yang Indah. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi NKRI dan Rakyatnya diberi kesehatan semuanya Amin YRA,” pungkasnya.