Kamis,  19 September 2024

20 Tahun Puasa, Binaraga Jakarta Sabet Dua Emas Di PON Aceh-Sumut

RN
20 Tahun Puasa, Binaraga Jakarta Sabet Dua Emas Di PON Aceh-Sumut

RN - Setelah puasa kurang lebih 20 tahun, akhirnya dua atlet binaraga Jakarta pecah telor. Binaragawan tersebut berhasil menyabet dua emas untuk Kontingen Jakarta saatn tampil di PON Aceh-Sumut 2024 di Hotel Four Point Medan, Selasa (10/9/2024).

Emas pertama disumbang oleh Slamet Junaedi pada kelas 60 Kg. Lalu emas kedua diraih oleh Sahri kelas 70 Kg.

Junaidi yang turun di kelas 60 Kg berhasil menjadi yang pertama setelah menyisihkan atlet asal Banten Samsul Bahri dan Agung Wibowo dari Sumatera Utara, yang secara berurut meraih perak dan perunggu.

BERITA TERKAIT :
Sudah 66,92 Persen Pertandingan, Jakarta Masih Pimpin Perolehan Medali PON
Kawinkan Emas Di PON Aceh-Sumut, Bola Tangan DKI Ikuti Jejak Basket

Sementara Sahri yang turun di kelas 70 Kg, unggul atas Panca Tri Anggono asal Jatim dan Doddy Armanda Putra dari Sumut.

Keduanya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia. Air mata pun menetes tak tertahan. Usai UPP keduanya langsung sujud sukur.

Ketua Dewan Pembina KONI DKI Jakarta Prasetyo Edi bersama istri yang hadir dalam acara Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh dua binaragawan. Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga memberikan bonus langsung kepada peraih emas Rp 15 juta. 

Ketua Umum PBFI Jakarta Estepanus Tengko saat UPP mengatakan, keberhasilan Junaedi dan Sahri adalah berkat doa dan dukungan seluruh warga Jakarta dan KONI DKI Jakarta. "Sahri dan Junaedi memang tertib dalam berlatih tanpa henti, terima kasih warga Jakarta dan KONI DKI," tegas Estepanus Tengko.

Junaedi dan Sahri saat naik podium UPP juga diberikan bonus langsung oleh KONI DKI Jakarta Rp 15 juta. Bonus tersebut biasa disebut dengan duit kepretan saat bertanding.

Diketahui, Pengurus Provinsi Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Jakarta menurunkan empat atlet di PON Aceh-Sumut 2024. Selain Junaedi dan Sahri, ada Didie Hermawan kelas 80 Kg dan Rudi Rahmat Romadan kelas 75 Kg yang hanya masuk final atau Top 5.