RN - Tingkat toleransi Kota Bekasi dari tahun ke tahun semakin membaik. Pada tahun 2023 Kota Bekasi meraih peringkat kedua sebagai Kota Toleran se Indonesia versi Setara Institute.
Kota Bekasi hanya kalah dari Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat yang duduk di posisi pertama. Dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2023, Kota Bekasi meraih skor 6,460. Sedangkan skor Kota Singkawang sebesar 6,500.
IKT sendiri rutin dikeluarkan Setara Institute setiap tahun. Dan tahun ini merupakan kali keenam mereka mengeluarkan IKT.
BERITA TERKAIT :Jurus Mabok Kubu Lawan Untuk Merusak Pilkada Banten, Airin Korban Kampanye Hitam
Jelang Hari H Pencoblosan, Pram-Doel Parno Bakal Dicurangi
Capaian yang diraih Kota Bekasi tersebut tentunya tidak terlepas dari kepemimpinan yang menjunjung tinggi Kebhinekaan dari keragaman masyarakat Kota Bekasi.
Untuk itu, Ustadz Ahmad Tritana mengingatkan masyarakat Kota Bekasi jangan sampai salah memilih pemimpin Kota Bekasi di Pilkada 2024 pada 27 November 2024.
“Saat ini Kota Bekasi dalam proses pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah. Pilihan masyarakat Kota Bekasi akan menentukan apakah Kota Bekasi mampu mempertahankan sebagai Kota Toleran atau malah justru melorot,” kata Ustadz Ahmad Tritana, orang asli Bekasi pada saat diwawancarai dikediamannya, Pekayon, Bekasi Selatan, Senin (16/9/2024).
Seperti diketahui, pada tahun 2022 Kota Bekasi mendapat penghargaan sebagai Kota Toleran Ketiga se-Indonesia, sedang tahun 2023 Kota Bekasi mendapat penghargaan sebagai Kota Toleran Kedua se-Indonesia.
“Toleransi Kota Bekasi dari tahun ke tahun semakin naik, dan membaik, dan itu harus kita pertahankan serta kita tingkatkan sebisa mungkin. Merawat toleransi tentunya tidak terlepas dari kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Kesbangpol, FKUB, Tokoh Lintas Agama dan seluruh masyarakat Kota Bekasi,” ujarnya.
Untuk saat ini, ada tiga pasangan calon (Paslon) yang telah mendaftar ke KPU Kota Bekasi yaitu Tri Adhianto (PDIP)-Haris Bobihoe (Gerindra) atau RIDHO. Lalu Heri Koswara (PKS)-Sholihin (PPP) atau RISOL, dan terakhir Uu Saeful Mikdar (Golkar)-Nurul Sumarheni (Nasdem).
“Dari ketiga paslon itu, untuk merawat dan mempertahankan toleransi keragaman serta kebhinekaan masyarakat Kota Bekasi ada pada pasangan RIDHO yaitu Tri Adhianto - Haris Bobihoe. Paslon RIDHO untuk kebaikan Kota Bekasi,” jelasnya.
Alasan tersebut ungkapnya, bahwa raihan Kota Bekasi sebagai Kota Toleran adalah masa kepemimpinan Tri Adhianto saat menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi dan sebagai Wali Kota Bekasi.
“Tri Adhianto sudah terbukti, raihan Kota Bekasi sebagai Kota Toleran tidak terlepas dari kepemimpinan Tri Adhianto saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi, Plt Wali Kota Bekasi dan Wali Kota Bekasi. RIDHO yang terbaik untuk kebhinekaan dan keragaman Kota Bekasi saat ini, dan kedepan,” ungkapnya.
Mengakhiri, Ustadz Ahmad Tritana mengajak seluruh masyarakat Kota Bekasi agar bersama-sama merawat kebhinekaan dan keragaman Kota Bekasi bersama RIDHO.
“Kepemimpinan RIDHO mewakili semua golongan masyarakat Kota Bekasi. Paslon RIDHO terbaik untuk Kota Bekasi,” kata Ustadz Ahmad Tritana mengakhiri.
Habib Jafar Apresiasi Toleransi Kota Bekasi
Sebelumnya, tokoh agama Islam di Indonesia Husein Ja’far Al Hadar atau yang populer dipanggil Habib Jafar mengapresiasi Bekasi sebagai kota terbaik toleransi ketiga di Indonesia.
“Kita senang karena kekuatan Indonesia itu adalah keragamannya, dan keragaman itu jadi kekuatan kalau keragaman itu dirajut dengan toleransi,” kata Habib Jafar saat bersama Tri Adhianto saat menjabat Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi.
Menurut Habib Jafar, bahwa Indonesia itu miniaturnya bisa dilihat dari Kota Bekasi karena toleransinya, dan kota-kota di Indonesia lainnya bisa belajar miniaturnya dari Kota Bekasi.
“Semua kota membangun infrastrukturnya masing-masing tapi pembangunan Suprastruktur berupa toleransi salah satu hal yang sangat penting dan sering tidak disadari oleh sebagain orang,” kata Habib Jafar saat itu.