Jumat,  18 October 2024

Speedboat Cagub Maluku Meledak, Mongol Sebut Sabotase Apa Kecelakaan?

RN/NS
Speedboat Cagub Maluku Meledak, Mongol Sebut Sabotase Apa Kecelakaan?
StandUp Comedian Mongol Stres.

RN - Kecelakaan speedboat yang dialami oleh calon Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos menimbulkan tanda tanya banyak pihak.

StandUp Comedian Mongol Stres meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kecelakaan speedboat. Mongol berharap polisi dapat mengungkap apakah insiden ini benar-benar kecelakaan atau ada unsur sabotase.

"Saya berharap polisi mengusut kasus ini dengan benar. Apakah ini ada sabotase atau memang ini kecelakaan," ujar Mongol Stres dilansir dari kompas.com, Minggu (13/10/2024).

BERITA TERKAIT :
Istri Cagub Gubernur Malut (Sherly Tjoanda) Gantikan Suami

Selain itu, Mongol menekankan pentingnya adanya transparansi dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. Baginya, jika terbukti ada unsur kesengajaan, maka pelakunya harus dihukum sesuai hukum yang berlaku.

"Harapan saya adalah, jika memang ini sabotase, hukum harus ditegakkan. Semoga yang melakukan mendapatkan hukuman yang setimpal," tegas Mongol.

Namun, Mongol juga menyadari bahwa takdir Tuhan bisa jadi menjadi penentu utama dalam kejadian ini. Dia meminta masyarakat untuk memaafkan segala kesalahan yang mungkin pernah dilakukan Benny Laos selama menjabat sebagai Bupati Morotai dan sebagai calon gubernur Maluku Utara.

"Kalau memang ini sudah jalannya, saya pribadi mohon maaf jika Om Benny punya kesalahan atau kekhilafan selama menjabat sebagai Bupati atau dalam kampanyenya sebagai calon gubernur," lanjutnya.

Diselidiki Polri

Seperti diketahui, speedboat yang mengangkut Benny Laos dan rombongannya dilaporkan meledak dan terbakar di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara, pada Sabtu (12/10/2024) sekitar pukul 14.05 WIT. 

Sementara Kepolisian Daerah Maluku Utara bersama Satreskrim Polres Pulau Taliabu telah memeriksa sembilan orang saksi dalam kasus terbakarnya speedboat yang mengakibatkan enam orang meninggal dunia, termasuk calon gubernur Maluku Utara Benny Laos.

"Untuk penanganan terbakarnya speedboat ditumpangi rombongan cagub Malut Benny Laos saat kampanye di Pulau Taliabu dengan melakukan langkah-langkah mengamankan TKP melalui pemasangan police line, pemeriksaan saksi di TKP dan tercatat sembilan orang telah menjalani pemeriksaan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara Komisaris Besar Polisi Asri Effendy saat konferensi pers penanganan kasus terbakarnya speedboat cagub Malut di Pulau Taliabu, Minggu.

Selain itu, untuk penanganan kasus ini, kata Asri, polisi juga melakukan wawancara dengan saksi lain. Personel Ditreskrimum Polda Maluku Utara diterjunkan ke Taliabu untuk membantu personel polres dalam pemeriksaan dan pendampingan terhadap tugas-tugas Satreskrim Taliabu.

Asri yang didampingi Kabid Humas Polda Malut Kombes Polisi Bambang Suharyono menyatakan Polri juga menurunkan tim Puslabfor sebanyak tiga personel, tiga orang dari Puslabfor Polda Sulawesi Utara serta keterangan ahli atas penyebab kebakaran itu.

"Polda Malut berkeinginan melakukan penyidikan secara cepat, transparan dan maksimal untuk mendapatkan keterangan saksi dan alat bukti berupa elektronik agar dapat mengungkap fakta dalam kasus di balik terbakarnya speedboat Bella 72 itu," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Polisi Bambang Suharyono mengimbau seluruh masyarakat tetap tenang terkait peristiwa ini dan menyerahkan penanganan kasus kepada polisi.

Dia juga berharap adanya dukungan masyarakat agar situasi kamtibmas pada tahapan kampanye pilkada ini berlangsung dengan kondusif.

Bambang meminta warga bersabar dan tidak membuat spekulasi yang bisa merusak nilai-nilai persatuan yang telah terjaga selama ini.

Dalam kesempatan itu, Kabid Humas juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan fasilitas helikopter dari Mabes Polri dengan membantu evakuasi jenazah cagub Maluku Utara Benny Laos dari Taliabu ke Bobong, kemudian dibawa ke Jakarta dengan pesawat carter.

Kabid Humas menambahkan enam korban meninggal dunia dalam peristiwa itu masing-masing dua orang korban meninggal dunia dibawa ke Kepulauan Sula, yakni Ester Tantry (anggota DPRD Provinsi Malut) dan anggota Polri pengawal cabup Kepulauan Sula, Bripka Hamdani Boamonabot.

Dua orang korban lainnya Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Maluku Utara Mubin A. Wahid dan Nasrun jenazahnya dibawa ke Kota Ternate, satu korban Mahsudin Ode Muisi jenazahnya telah diambil keluarga di Taliabu, dan jenazah Benny Laos diberangkatkan ke Jakarta untuk dimakamkan.

Sedangkan untuk data korban luka ringan menjalani perawatan di RSUD sebanyak 10 orang, yakni Sherly Tjoanda, Hendrata Thes, Amir, Ajam, Irsan, Sance, Dian Jurak, Faisal, Susianto, dan Mariana Meskopa.