RN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyandang gelar doktor (DR). Ketua Umum Golkar ini dinyatakan lulus dengan predikat pujian cumlaude.
Gelar Bahlil sempat dicibir. Bahlil dituding mendapatkan gelar doktor dengan kilat.
Tapi Manajemen Universitas Indonesia (UI) menyatakan gelar Doktor yang diraih Bahlil Lahadalia dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI sudah sesuai dengan prosedur.
BERITA TERKAIT :Golkar Sudah Disahkan Kemkum, Gugatan Ke Bahlil Tetap Jalan
Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, Usai UI Rapat Koordinasi
Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menyebut Bahlil tercatat sebagai mahasiswa doktor pada SKSG UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1.
"Masa studi itu sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI," kata Amelita saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/10),
Amelita menjelaskan pada pasal 14, disebutkan bahwa program Doktor dirancang untuk 6 semester, dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam 4 semester dan selambat-lambatnya 10 semester.
Amelita mengatakan Bahlil juga menjalani pendidikan di SKSG melalui jalur riset. Program pendidikan jalur riset ini menekankan pada kemampuan calon Doktor dalam melakukan serangkaian penelitian ilmiah.
Sesuai aturan, melalui program tersebut, Bahlil tak perlu berfokus mengikuti mata kuliah di dalam kelas. Sebab ia bisa memperoleh gelar Doktor dengan mengerjakan sebuah penelitian independen.
"Program Doktor di SKSG ada yang by research, sama seperti di beberapa perguruan tinggi lain," ujar Amelita.
Bahlil sebelumnya resmi meraih gelar doktor dari SKSG UI, Makara Art Center UI Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10).
Bahlil meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'.
Bahlil menghabiskan waktu menjalani kuliah dan riset dalam tempo sekitar satu tahun dan 7 bulan hingga akhirnya dinyatakan lulus dengan predikat pujian cumlaude.
Ia tercatat sebagai mahasiswa doktor pada SKSG UI mulai tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1, atau empat semester. Berdasarkan informasi yang diakses dari laman Pangkalan Data Dikti, Bahlil mulai terdaftar sebagai mahasiswa program doktoral UI itu pada 13 Februari 2023.
Sidang doktoral tersebut diketuai Prof Ketut Surajaya, dengan Prof Dr Chandra Wijaya sebagai promotor,serta Dr Teguh Dartanto dan Athor Subroto Ph D sebagai ko-promotor.
Tim penguji terdiri atas para ahli seperti Dr Margaretha Hanita, Prof A Hanief Saha Ghafur, Prof Didik Junaidi Rachbini, Prof Arif Satria, dan Prof Kosuke Mizuno.