RN - Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian parno. Dia bukan menantang hacker tapi meminta kepada peretas tidak membobol server Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Hingga kini kata dia, server Dukcapil masih aman dan belum kena bobol. "Saya tidak bermaksud untuk menantang para hacker. Meski secara sistem keamanan siap, dia memohon agar hacker tidak berupaya melakukan hack terhadap server Dukcapil," ucapnya.
Tito memaparkan bahwa Ditjen Dukcapil mendapat porsi anggaran paling besar di antara lembaga-lembaga di bawah Kemendagri. Dari total Rp4,792 triliun total anggaran, sebanyak Rp2,2 triliun di antaranya dialokasikan untuk Dukcapil baik untuk keperluan operasional dan non operasional.
BERITA TERKAIT :Hacker Ini Ancam Bongkar Aib Manchester City
Menurut dia, hal itu karena pihaknya tengah melakukan perbaikan sistem digitalisasi, salah satunya single sign on atau sistem masuk tunggal lewat NIK. Namun, program itu saat ini belum bisa diumumkan atau dirilis karena perlu serangkaian perbaikan sistem.
"Dukungan dari bapak ibu sekalian, karena kalau kita buru-buru launching, jantungnya ini, tidak kuat sistemnya," katanya.
Tito mengatakan ada tiga unsur yang saat ini terlebih dahulu harus diperkuat sebelum program tersebut dirilis. Pertama, storage atau daya penyimpanan. Menurut Tito, daya penyimpanan yang minim akan membuat server mudah jebol.
"Kemampuan penyimpanan enggak kuat ini akan jebol. Backup data kita itu di Batam juga masih dibantu oleh INAFIS Polri, harusnya punya backup data sendiri," katanya.
Kedua, memperbesar bandwidth atau kapasitas untuk menerima atau mengirim data melalui jaringan. Menurut dia, semakin kecil bandwith kemampuan untuk mengirim atau menerima data akan semakin lemah. Dan ketiga atau terakhir cyber security.
"Sehingga tidak lemot. Yang terakhir adalah siber security-nya. Jangan sampai di-hack," katanya.