RN - Jokowi diminta mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke PDIP. Hal ini ditegaskan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun.
Menurut Komar, Jokowi secara de facto bukan lagi anggota partainya. Dia menganggap pernyataannya yang masih memiliki KTA tidak tahu malu. Sebab, sudah jelas berseberangan dengan partai, namun seolah-olah masih menganggap masih menjadi bagian di dalamnya.
"Secara de facto dia bukan anggota partai lagi. Itu pernyataan yang tidak tahu malu saja itu," kata Komar di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/12) malam.
BERITA TERKAIT :Eks Kader PDIP Yang Loncat Dan Kini Dapat Jabatan Di Kabinet Prabowo
Selama ini, lanjut Komar, partainya tak bisa langsung memecat Jokowi karena yang bersangkutan merupakan Presiden. Bagaimanapun, katanya, partai tetap ingin menjaga kehormatan Jokowi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan panglima tertinggi TNI.
"Beberapa waktu lalu, Pak Jokowi berseberangan dengan PDIP itu kan sejak beliau masih aktif jadi Presiden, bagaimanapun kita tetap jaga kehormatan dia sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, panglima tertinggi itu kita jaga. Tidak bisa kita ambil tindakan pemecatan," katanya.
Komar menegaskan bahwa dirinya tidak tebang pilih menegakkan sanksi disiplin partai. Dia mengaku telah diberi tugas oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menjaga kehormatan partai dan integritas ketua umum.
Oleh karena itu, disiplin itu berlaku ke semua kader dari Sabang sampai Merauke. Termasuk di dalamnya kepada Jokowi.
Menurut dia, selama pihaknya telah bersikap baik kepada Jokowi dan keluarga. Karenanya, mengembalikan kartu tanda anggota (KTA), kata Komar, merupakan langkah terhormat yang bisa dilakukan Jokowi saat ini.
"Makanya kita bicara sudahlah kalau sudah tidak mau sama-sama lagi kembalikan kartu tanda anggota. Itu sudah sangat terhormat itu. kita jaga kehormatan dan wibawa mereka juga," katanya.
Komar menegaskan partai tetap akan melakukan mekanisme yang berlaku. Menurut dia, pihaknya tak akan segan untuk mengambil langkah pemecatan jika Jokowi masih tak mau mengembalikan KTA.
Menurut Komar, tak ada kader yang istimewa kecuali Megawati Soekarnoputri. Sebab, dialah yang telah berdarah memperjuangkan partai sampai hari ini.
"Proses partai tetap berlangsung pada akhirnya kalau tidak dikembalikan, iya kan kita pecat. Tidak bisa begitu dong, masa yang lain kita pecat, Pak Jokowi ada keistimewaan apa?" Kata Komar.
"Yang paling istimewa di PDI Perjuangan itu hanya Megawati Soekarnoputri. Karena dia berjuang berdarah di partai sampai partai besar hari ini. Itu yang jadi pertimbangan tapi yang lain-lain ini siapa. Jadi jangan ketika partai sudah berhati, kasih jantung tidak bisa," imbuhnya.