RN - Bali dilanda banjir. Air merendam kawasan Seminyak hingga Legian, Kecamatan Kuta, Badung.
Air mulai menggenangi kawasan tersebut sejak Minggu (22/12). Para wisatawan mancanegara harus dievakuasi karena debit air yang terus meninggi dan sudah masuk ke kamar villa.
Bule asal Australia mengaku kalau dirinya naik perahu karet adalah sesuatu. Dan ini menjadi wisata air. "Something really. And this is water tourism," tegas Jhon yang berlibur ke Bali sejak 20 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
BERITA TERKAIT :Munjirin Wali Kota Jago Seremonial, Ini Bukti Di Jakarta Selatan...
Banjir terparah terpantau terjadi di kawasan Dewi Sri, Kelurahan Legian. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Sementara di beberapa titik lainnya seperti di Jalan Kresna, Jalan Pandawa, Jalan Dewi Ratih, dan beberapa titik lainnya di sekitar Jalan Dewi Sri ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.
Tak hanya berimbas ke wisatawan, warga setempat juga tak bisa masuk ke rumah mereka dan memilih menunggu air surut. Selain itu, kendaraan milik warga juga terendam banjir.
Banjir diakibatkan volume air Tukad Mati meningkat. Volume sungai di sebelah barat kawasan itu tak mampu menampung kiriman air dari hulu akibat hujan deras terus mengguyur wilayah Bali beberapa waktu belakangan ini.
Akibatnya air meluap sampai ke permukiman. Intensitas hujan juga kembali meningkat di sejak Sabtu (21/12) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, Ketut Murdika mengatakan evakuasi warga dan wisatawan masih terus berlangsung.
"Evakuasi satu per satu kami lakukan. Memang banjir menggenang kawasan Seminyak dan Legian," ucap Murdika.