RN - Emak-emak di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat ngamuk. Mereka demo menolak mesin pembakar sampah (insinerator) TPA Cipayung.
Warga protes lantaran asap dari insinerator berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Demo dogelar di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, Senin (23/12/2024).
Warga yang berunjuk rasa membawa sejumlah peralatan rumah tangga di antaranya galon, baskom, dan spatula.
BERITA TERKAIT :Supian-Chandra Pimpin Kota Depok, Jago PKS Siap Menang Tapi Gak Ikhlas Kalah?
Warga juga memasangkan spanduk di depan insinerator. Spanduk itu bertulisan 'Udara Bersih Hak Kami. Warga Tolak Incinerator Di Lingkungan Padat'.
"Anak kita main di taman apa yang dihirup?" kata warga. "Asap sampah," jawab massa aksi.
"Kita setiap lari pagi bukannya hirup udara segar malah asap sampah," timpal warga.
Seperti diberitakan Pemkot Depok sempat berwacana akan menyewa insinerator dari perusahaan. Pemkot Depok membayar Rp 300-500 per kilogram (kg) sampah dalam sistem sewa tersebut.
Sementara pemerintah pusat mengucurkan Rp 70 miliar untuk membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP).
Koordinator aksi, Andri mengatakan aksi ini dilakukan karena warga merasa terdampak akibat mesin insinerator. Menurutnya asap insinerator mengganggu warga dan lingkungan setempat.
"Aksi ini karena kami merasa terdampak akan adanya mesin ini karena asapnya dan limbahnya sangat-sangat mengganggu lingkungan kami," kata Andri kepada wartawan di lokasi, Senin (23/12).
Dia menuding tak ada sosialisasi terkait keberadaan mesin insinerator tersebut. Warga mengaku heran dengan insinerator tersebut yang berada di pemukiman warga.
"Dan juga adanya mesin ini tanpa diketahui kami sebagai warga yang terdekat tanpa ada sosialisasi dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mesin ini hanya tiba-tiba sudah dibangun. Kami sudah berusaha untuk berupaya mencari tahu dan serta bersurat kenapa mesin ini tiba-tiba muncul," jelasnya.
Wali Kota Depok M Idris sebelumnya bicara soal masalah antrean truk sampah yang sempat terjadi di TPA Cipayung. Dia mengatakan Pemkot Depok sedang mencari cara demi mengatasi masalah sampah, salah satunya dengan menyewa insinerator.
Idris awalnya menjelaskan soal antrean truk sampah di TPA Cipayung yang mulai diatasi. Dia menyebut truk sempat antre gara-gara jalur truk tertutup sampah yang terbawa air hujan.
"Sudah dieksekusi terkait dengan permasalahan kemarin itu memang tempat akses truk pembuang sampahnya itu tertutup sampah, karena guyuran air, ketika tertutup ada beberapa akses sehingga terjadi antrean," ujar Idris di Balai Kota Depok, Jumat (21/7/2023).