RN - Isu miring soal pesta kamum homo atau LGBT dan tudingan korupsi masih riuh. Andika Permata kabarnya melawan.
Kemarin, ada kelompok massa yang mendadak membela Andika sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf). Tapi apapun namanya citra Disparekraf sudah buruk.
"Isu itu benar atau tidak harus dibuktikan. Tapi isu tersebut membuat citra Disparekraf buruk," tegas pengamat kebijkan publik dan pemerhati politik, Tamil Selvan, Selasa (21/1).
BERITA TERKAIT :Wali Kota Jakbar Keseret Korupsi, Mimpi Uus Jadi Sekda Jakarta Tamat?
Tamil meminta kepada Andika agar bisa memulihkan citra Disparekraf yang saat ini sudah terpuruk. "Isu LGBT itu kan jadi rusak, apakah benar Disparekraf mendukung seks penyimpang?," tegasnya.
Seperti diberitakan, Koordinator Aliansi Ormas Betawi Pendukung Birokrasi, Muhidin Muhtar mengungkapkan pihaknya dari Aliansi Ormas dan mahasiswa Betawi sudah melakukan penelusuran dan langsung cek lapangan.
“Dan hasilnya bahwa, apa yang di tuduhkan terhadap Kadis Andika Permata itu sama sekali tidak benar. Sebagai contoh, kita melakukan peninjauan ke lokasi yang diduga diskotik yang menyelenggarakan pesta LGBT di ITC Permata Hijau. Dan ternyata sejak tanggal 31 Desember 2024 sudah tutup diskotik tersebut. Dan sangat tidak mendasar kalau isu itu dijadikan komoditi,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan, Selasa (21/1).
Sementara terkait tentang masalah dugaan korupsi penyelenggaraan abang none tahun 2023 lanjut Muhidin pihaknya telah mendapatkan Informasi bahwa Kadis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah diklarifikasi oleh Polda Metro Jaya.
“Dan hasilnya adalah tidak ada ditemukan dugaan korupsi di penyelenggaraan Pemilihan Abang None Jakarta tahun 2023 berarti itu juga isu, dan itu juga merupakan pembunuhan karakter,” bebernya.
Selanjutnya lanjut Muhidin terkait masalah aduan yang seolah-olah dinarasikan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai kepribadian yang menyimpang adalah fitnah.
"Kami berpendapat bahwa untuk menuduh seseorang itu tidak bisa serampangan dan secara fitnah dan secara tuduhan-tuduhan tanpa bukti," bebernya.
Sebelumnya elemen massa yang tergabung dalam Solidaritas Pergerakan Aktivis untuk Keadilan (SPARTAN) menggeruduk Balai Kota Jakarta, Senin (21/1). Koordinator aksi, Ari, meminta Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mencopot Kadis Parekraf Jakarta karena diduga menyalahi penggunaan anggaran dengan pagu Rp8 miliar dalam penyelenggaraan ajang pemilihan Abang-None 2023.
Dalam aksinya, massa berjumlah puluhan orang tersebut membawa sejumlah barang diantaranya keranda beserta pocong berkalung bendera pelangi.
"Dari inspektorat segera mengecek adanya perilaku menyimpang atau tidak bermoral yang diduga dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta," kata Ari kepada wartawan di lokasi, Senin 20 Januari 2025.
Aktivis SPARTAN, Farid, menyampaikan ada beberapa bukti dugaan Kadis Parekraf Jakarta berperilaku menyimpang bahkan membekingi pesta LGBT di Jaksel itu.
"Kalau di kami ada buktinya. Kalau yang LGBT itu ada bentuk chat broadcastan dan lain sebagainya," katanya.
Sedangkan Sekreratis Daerah (Sekda) Jakarta, Marullah Matali berjanji akan mengecek laporan masyarakat yang masuk soal Andika. "Masih kita cek, nanti kita cari fakta dan buktinya," ungkapnya.