RN - Pertandingan paling dramatis di Liga Champions saat Barcelona menundukkan Benfica dengan skor 5-4. Laga yang diwarnai sembilan gol dan kemenangan Barca ditentukan gol injury time Raphinha.
Meski demikian, pelatih Hansi Flick justru membela kiper Wojciech Szczesny yang melakukan blunder yang berujung dua gol Benfica.
Flick secara mengejutkan memilih Szczesny yang berdiri di bawah mistar dan bukan Inaki Pena. Apalagi Szczesny sesungguhnya hanya sebagai pelapis Pena yang naik menjadi kiper pertama menyusul cedera yang dialami Marc-Andre ter Stegen.
BERITA TERKAIT :Vinicius Junior Masih Cinta Los Blancos
Szczesny pun menyadari bila kariernya yang panjang bersama Arsenal, Juventus dan tim nasional Polandia segera berakhir. Ini yang menjadikan kiper berusia 34 ini tak keberatan didatangkan ke Barca dengan kontrak pendek atau hanya sampai akhir musim ini.
Namun Flick justru memberi kesempatan Szczesny menjadi starter dan membangkucadangkan Pena di beberapa pertandingan. Termasuk saat Barca menyambangi markas Benfica. Kedua tim berduel di Stadion do SL Benfica (Da Luz), Rabu, 22 Januari 2025 dini hari WIB.
Keputusan eks pelatih Bayern Munchen ini memang mengejutkan. Apalagi, Szczesny kemudian melakukan dua kesalahan fatal yang mengakibatkan gawang Barca kebobolan. Bahkan pertandingan baru berjalan dua menit, sudah harus memungut bola dari jala lewat sepakan Vangelis Pavlidis.
Szczesny kembali melakukan kesalahan yang menjadikan Benfica mendapat hadiah penalti dan menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1 lewat hattrick Pavlidis.
Di babak kedua, Benfica masih unggul 4-2 setelah bek Ronald Arajou membuat gol bunuh diri. Namun Blaugrana akhirnya mampu mengejar ketinggalan. Dan gol Raphinha di menit 90+6 menjadi penentu kemenangan Barca.
"Pertandingan yang benar-benar gila. Kami menunjukkan kematangan mentalitas. Kami bangkit untuk mengejar ketinggalan. Ini sungguh luar biasa. Itulah sepak bola dan itulah mengapa kami mencintainya," kata Flick seperti dikutip reuters.com.
"Saya memang belum pernah mengalami situasi saat comeback seperti ini. Harus diakui ini sungguh sulit dipercaya. Kami bermain buruk di babak pertama. Sebaliknya lawan bermain sangat bagus dan mencetak gol cepat. Di babak kedua, kami bermain lebih baik. Pergantian pemain juga sangat membantu kami," ujarnya.
Menanggapi blunder Szczesny yang membuat Barca harus bekerja keras membalikkan keadaan, Flick tetap mendukung sang kiper. Dia juga menyatakan tidak ada yang salah dalam keputusannya menurunkan Szczesny.
"Siapa yang tidak melakukan kesalahan di pertandingan ini? Itu hal yang wajar. Szczesny melakukan sejumlah kesalahan. Tidak hanya dia, tetapi semua pemain melakukan banyak kesalahan di babak pertama," kata eks pelatih timnas Jerman ini.
Sementara, Raphinha membeberkan tim mulai bangkit setelah dirinya mencetak gol yang mengubah skor menjadi 3-2. Meski saat itu, Benfica berhasil menambah gol akibat bunuh diri Araujo, namun mereka yakin mampu membalikkan keadaan.
"Kami tahu benar potensi kami dan cara kami bermain. Pelatih juga menaruh kepercayaan kepada kami. Dan pemain percaya bila bekerja keras, kami bisa berbalik unggul," kata Raphinha.
"Saat kami masuk babak kedua, dalam pikiran kami adalah kami bisa mengejar ketinggalan. Saat kami mencetak gol kedua, kami terus berusaha hingga menit terakhir. Kami tak menyerah dan berusaha memenangkan pertandingan," ujarnya.
Kemenangan atas Benfica menjadikan Barca lolos secara otomatis ke 16 besar Liga Champions. Pasalnya, Barca menempati peringkat dua dengan mengantungi poin 18. Terpaut tiga poin dengan pimpinan klasemen Liverpool yang juga sudah memastikan lolos.
Sementara, Benfica masih harus berjuang untuk lolos karena menempati peringkat 18 dengan poin 10. Mereka masih berada di zona playoff. Bila posisinya tak berubah, Benfica harus melakoni dua pertandingan home and away utuk mendapatkan tiket ke 16 besar.