RN - Koalisi permanen yang digalang Gerindra untuk Prabowo tidak harus dengan Gibran Rakabuming Raka. Artinya, pada 2029, Prabowo tidak harus berduet dengan Gibran.
Ketua Umum Relawan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), menilai Presiden Prabowo Subianto tak mesti menggandeng Gibran Rakabuming Raka lagi jika mau maju di Pilpres 2029. Noel berpendapat sebaiknya Prabowo memberikan kesempatan pada sosok lain.
"Enggak mesti (Gibran). Masih ada ruang-ruang bagi kader bangsa yang lain kok. Bukan berarti saya enggak mendukung pasangan Prabowo-Gibran," kata Noel dalam wawancara program Political Show CNN Indonesia, Senin (17/2) malam.
BERITA TERKAIT :Reshuffle Jilid-1 Prabowo, Pratama Gak Jadi Dilantik Padahal Sudah Pakai Jas Dan Dasi
Noel menegaskan Indonesia menganut asas demokrasi. Ia pun menyinggung pidato Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang berkomitmen menata bangsa.
Selain itu, Noel mengingatkan bahwa Prabowo sempat mengatakan enggan dicalonkan lagi sebagai calon presiden jika gagal menjalankan program di periode pemerintahan ini.
"Toh bukan mas Gibran saja, bahkan disampaikan pak Prabowo, kalau saya enggak berprestasi ngapain partai nyalonin saya," ucap dia.
Di sisi lain, Noel turut mengomentari rencana pembentukan koalisi permanen oleh Prabowo. Menurutnya, wacana itu merupakan hal yang baik demi menyatukan gagasan dan menghilangkan permusuhan.
"Ini koalisi permanen harus tetap ada. Tanpa hilangkan perbedaan. Jadi sekali lagi penting substansi," katanya.
Noel pun tak sepakat jika koalisi permanen ini dibentuk demi mengunci para parpol. Ia menilai koalisi permanen merupakan cara melahirkan gagasan tanpa saling memusuhi.
"Mana dikunci [parpol]? Emang dikunci? Itu kan gagasan. Gagasan lahir dari mimpi besar. Ayo nih bikin koalisi permanen. Kalau ada respons kritis kan bagian demokrasi. Misal NasDem dikaji dulu berapa lama. Itu kan jawaban kritis dan direspons positif oleh Cak Imin (Muhaimin Iskandar) dan PAN," tuturnya.
Pada acara HUT Gerindra di Bogor, Sabtu (15/2), Prabowo mengakui telah diminta untuk kembali maju sebagai calon presiden 2029. Dia menerima mandat itu, tapi tak akan mau maju jika gagal menjalankan tugas di periode pertamanya.
Sementara itu, sehari sebelumnya atau pada Jumat (14/2), Prabowo menggelar silaturahmi dengan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Pada kesempatan itu, dia menawarkan pembentukan koalisi permanen.