RN - Menjadi kaya adalah mimpi semua orang. Tapi untuk mendapat gelar Crazy Rich tidak-lah mudah.
Banyak faktor yang menyebabkan orang sulit kaya. Investor ternama sekaligus penulis buku "Rich Dad Poor Dad", Robert Kiyosaki, ada sejumlah kesalahan pengelolaan keuangan yang sering dilakukan anak muda.
Semisal tidak menginvestasikan uang yang ada karena merasa masih muda dan memiliki banyak waktu di masa mendatang.
BERITA TERKAIT :Stroke Bisa Dicegah Lewat Buah, Tomat Dan Buah Naga Hingga Alpukat Maknyus
Selain itu dirinya juga selalu menyarankan para kaum muda untuk tidak memprioritaskan keinginan mereka dengan hanya melakukan pekerjaan yang disukai daripada membangun kekayaan sejak dini.
Melansir New Trader U, Sabtu (22/2/2025), ini 7 kesalahan pengelolaan uang ala Robert Kiyosaki:
1. Terlalu Fokus pada Pekerjaan yang Disukai
Menurutnya saat ini terdapat banyak anak muda tumbuh dengan keyakinan bahwa kunci menuju kesuksesan dan kehidupan yang memuaskan adalah menemukan pekerjaan yang disukai.
Namun, ia berpendapat hanya melakukan apa yang disukai dapat menghambat seseorang dalam membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial.
Kiyosaki berargumentasi bahwa generasi muda harus fokus terlebih dahulu pada investasi, perolehan aset, dan membangun aliran pendapatan pasif dibandingkan hanya mengejar passion dalam karir mereka.
2. Tak Investasi Sejak Dini
Kiyosaki mengatakan banyak konglomerat yang memperoleh kekayaan mereka dari aset yang menghasilkan pendapatan di luar pekerjaan sehari-hari mereka. Aset yang dimaksudnya ini seperti real estat, bisnis, royalti, dan investasi.
Menurutnya seringkali generasi muda hanya fokus pada jenjang pendidikan yang baik dan meniti karier di perusahaan alih-alih berinvestasi pada aset yang sesuai dan memperoleh pendapatan pasif.
3. Mengutamakan Semangat Dibanding Kebebasan Finansial
Kaum muda saat ini cenderung fokus pada karier yang mereka sukai. Namun Kiyosaki memperingatkan bahwa hasrat ini dapat membawa mereka ke jalur finansial yang salah.
Dia menyoroti bahwa terkadang Anda harus menunda kepuasan dan melakukan kerja keras yang mungkin tidak Anda sukai dalam jangka pendek untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Sebagai contoh Kiyosaki sendiri tidak tertarik mempelajari ilmu akuntansi, hukum bisnis, dan investasi. Namun ia tahu bahwa memperoleh pengetahuan ini terkait hal-hal ini akan mempercepat kemampuannya menghasilkan pendapatan pasif dari aset seperti real estat dan kepemilikan bisnis.
5. Hanya Bergantung pada Karier
Kiyosaki menyarankan kaum muda untuk berinvestasi pada apa yang disukai daripada hanya mengejar karir di bidang yang mereka minati.
"Meskipun Anda mungkin menyukai menulis atau seni, berinvestasi lah secara finansial pada aset yang dapat meningkatkan kekayaan Anda sehingga Anda dapat mengejar minat Anda sebagai karier," tulis New Trader U dalam laporannya.
Bagi Kiyosaki dengan cara seperti ini yang bersangkutan dapat menjalani pekerjaan yang disukai sambil tetap membangun kariernya sebagai wirausaha.
6. Beralasan Masih Muda
Kiyosaki mengatakan banyak orang menggunakan masa muda mereka sebagai alasan untuk menunda menginvestasikan waktu dan tenaga untuk membangun kekayaan.
Mereka berpikir akan selalu ada waktu di masa depan setelah karier mereka mapan. Namun, ia menggarisbawahi bahwa semakin dini mulai memperoleh aset dan mengembangkan kecerdasan finansial, semakin mudah untuk membangun kekayaan besar seiring berjalannya waktu.
7. Tak Banyak Luangkan Waktu untuk Belajar
Kiyosaki menyoroti betapa sedikitnya waktu yang digunakan oleh kebanyakan orang untuk mempelajari ilmu keuangan dan investasi. Padahal menurutnya berbagai macam pengetahuan ini penting untuk mulai berinvestasi sejak dini.
Ia mendesak generasi muda untuk mengambil tanggung jawab atas pendidikan keuangan mereka daripada menyerahkannya ke tangan sekolah tradisional. Dedikasikan waktu yang konsisten untuk mempelajari pengelolaan uang, penganggaran, dan investasi cerdas untuk membangun kekayaan.