Selasa,  29 July 2025

Jumlah Orang Miksin Di Jabar Parah, Warga Depok: Kang Dedi Jangan Main Medsos Terus

RN/NS
Jumlah Orang Miksin Di Jabar Parah, Warga Depok: Kang Dedi Jangan Main Medsos Terus
Kang Dedi saat live medsos.

RN - Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Barat (Jabar) menjadi juara dengan jumlah orang miskin terbanyak. Di Jatim ada sekitar 3,88 juta orang.

Di bawahnya Jabar 3,65 juta orang. Lalu Jawa Tengah - 3,37 juta orang, Sumatera Utara - 1,14 juta orang dan Nusa Tenggara Timur - 1,09 juta orang.

"Kang Dedi jangan medsos terus. Segera buka lapangan kerja," tegas warga Depok, Jawa Barat, Senin (28/7). 

BERITA TERKAIT :
Dedi Mulyadi Cuek Bebek Soal PDIP WO Sidang Paripurna DPRD Jawa Barat

Dia mengaku, sudah dua tahun nganggur akibat korban PHK. "Sekarang saya jadi ojol," ungkap bapak tiga anak ini.

Diketahui, jumlah pengangguran di Jawa Barat pada Februari 2025 adalah 6,74% dari total angkatan kerja, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Ini setara dengan 26,80 juta orang yang menjadi angkatan kerja, dengan kenaikan sebesar 0,92 juta orang dibandingkan Februari 2024. 

Data jumlah orang miskin tersebut dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2025 yang menunjukkan mayoritas penduduk miskin di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Dari total 23,85 juta penduduk miskin di seluruh Indonesia, lebih dari separuhnya atau sekitar 52,66 persen berada di wilayah ini.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono menjelaskan meskipun Pulau Jawa merupakan pusat kegiatan ekonomi, jumlah penduduk miskinnya masih tinggi secara absolut. Hal ini menurutnya perlu dicermati lebih lanjut dari sisi distribusi kesejahteraan dan akses terhadap layanan dasar.

"Jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12,56 juta penduduk miskin berada di Pulau Jawa. Atau kontribusinya sekitar 52,66 persen terhadap total jumlah penduduk miskin nasional," ujar Ateng dalam konferensi pers, Jumat (25/7).

BPS juga mencatat secara umum tingkat kemiskinan nasional mengalami penurunan tipis dibanding periode sebelumnya, yakni dari 8,57 persen pada September 2024 menjadi 8,47 persen pada Maret 2025.

Jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 200 ribu orang. Penurunan ini terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi, penguatan daya beli masyarakat, dan berlanjutnya beberapa subsidi pemerintah.

Namun demikian, tak semua wilayah menunjukkan perbaikan. Wilayah timur Indonesia, khususnya beberapa provinsi di Papua, justru mencatat kenaikan persentase dan jumlah penduduk miskin.

Papua Pegunungan, misalnya, tercatat memiliki tingkat kemiskinan tertinggi secara persentase, yaitu mencapai 30,03 persen.