Rabu,  12 March 2025

Sodetan Ciliwung Rp 1,1 Triliun Mubazir, Dipuji-Puji Jokowi Tapi Rumah Warga Kelelep Banjir

RN/NS
Sodetan Ciliwung Rp 1,1 Triliun Mubazir, Dipuji-Puji Jokowi Tapi Rumah Warga Kelelep Banjir
Proyek Sodetan Ciliwung yang diresmikan Jokowi.

RN - Sodetan Ciliwung di Jalan Otista, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, dicibir warga. Saat peresmian, Jokowi memuji-muji mega proyek tersebut. 

Warga mencibir menyusul banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/3). "Proyek mubazir, cuma dapat pujian Jokowi tapi gak jelas," keluh warga setempat.

"Puncak tingginya (banjir, red) hari ini. Makanya, saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya atau gimana, katanya udah jadi," kata warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Selasa (4/3).

BERITA TERKAIT :
Pram-Doel Ogah Pakai Gaya Ahok, Gusur Pemukiman Kali Ciliwung Tanpa Bentrok
Pram-Doel Mulai Diserang Kaum Nyinyir, Dibandingkan Dengan Gibran Saat Pantau Banjir

Menurut Andi, seharusnya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).

"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, kalau BKT lebih besar areanya. Mengapa harus banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan? Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus, airnya," ujar bapak dua anak ini.

Hal serupa dikatakan Ketua RT 10/RW 04, Jalan Kebon Pala II, Jakarta Timur, Rukimah (53) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih membenahi dan membuktikan bahwa Kali Ciliwung merupakan upaya yang efektif dalam mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Harapan kami sebagai warga yang terdampak banjir mohon ditindaklanjuti upaya banjir ini, dinormalisasi lagi. Lanjutin lagi sampai Manggarai, karena normalisasi yang belum maksimal ini, kalau dari atas intensitas hujan di Bogor tinggi, jadi dampak ke sini," kata Rukimah.

Sebelumnya, rumah di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur masih dilanda banjir mencapai satu sampai dua meter pada Selasa pagi akibat sungai Ciliwung meluap.

Banjir yang melanda sejak Senin (3/3) dini hari itu tak kunjung surut hingga menyebabkan aktivitas warga terganggu.

Terlihat sejak pagi hingga sore ini warga bolak balik menyelamatkan pakaian dan dokumen pentingnya dari rumah ke permukiman atas. Untuk menuju ke rumahnya pun ada yang harus menggunakan perahu karet atau baju pelampung.

Terlihat juga beberapa warga masih bertahan di rumahnya. Sebagian ada yang bertahan di ruang lantai atas miliknya.

Petugas terus berusaha mengevakuasi warga yang hendak pindah ke pengungsian ataupun yang mau ke rumahnya untuk mengambil barang bawaannya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebelumnya, berkomitmen untuk lebih fokus membenahi Kali Ciliwung sebagai upaya mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Sekarang, dengan PSN (Program Strategis Nasional) pengendalian banjir, kami akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung," ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

Dia mengatakan pengerukan waduk dan sungai-sungai masuk dalam program 100 hari kerja dirinya bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Proyek Jumbo

Seperti diberitakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung yang telah ia gagas sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam untuk menangani banjir di ibu kota negara Indonesia tersebut.

Sodetan Ciliwung mulai dibangun pada 2013. Proyek itu dicanangkan setelah Jakarta diterpa banjir beberapa waktu usai Jokowi menjabat Gubernur DKI.

Dia kemudian mengusulkan pembangunan dua terowongan berdiameter 3,5 sepanjang 1.268 meter. Terowongan itu berfungsi mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju KBT dan Kali Cipinang.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Sodetan Kali Ciliwung yang berlokasi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Jokowi dalam pidatonya menyebut proyek ini dikerjakan selama hampir 11 tahun dan menghabiskan anggaran hingga Rp1,150 triliun.

"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini Alhamdulillah selesai," ungkap Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/7/2023).

Sodetan Kali Ciliwung memiliki panjang 1,2 kilometer, terdiri dari dua terowongan pipa dengan diameter 3,5 meter. Terusan buatan ini berfungsi untuk mengalirkan air menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Menurut Jokowi, Sodetan Ciliwung bisa menyelesaikan masalah banjir di 6 kelurahan. Mengutip siaran pers Presiden RI pada 24 Januari lalu, proyek ini diperkirakan dapat mengurangi air hingga 33 meter kubik per detik saat status banjir siaga empat. Lalu, ketika status banjir siaga satu, sodetan dapat mengurangi air sampai 63 meter kubik per detik.

Sebelumnya, pemerintah telah lebih dahulu meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor pada 23 Desember 2022. Namun, normalisasi Ciliwung, ditambah Bendungan Ciawi, Sukamahi, dan Banjir Kanal Timur, baru dapat menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta sebesar 62 persen.

Artinya, kata Jokowi, masih ada PR (pekerjaan rumah) sebanyak 38 persen yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Ini termasuk normalisasi 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta.

Jokowi mengatakan, ke depan, pemerintah akan fokus melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan mengatasi permasalahan banjir rob di Utara Jakarta.

“Normalisasi Sungai Ciliwung harus segera rampung. Dari 33 kilometer yang ada, baru selesai 16 kilometer, sehingga masih tersisa 17 kilometer,” tuturnya.