RN - Satu persatu kasus dokter mencuat ke publik. Kali ini viral soal dokter di Garut, Jawa Barat yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual saat melakukan USG pasien.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut menanggapi viralnya kasus dokter di Garut yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual saat melakukan USG pasien di media sosial.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati dalam pesan singkatnya memastikan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan atas kasus yang belakangan viral tersebut.
BERITA TERKAIT :Tekan Antrean, Kepuasan Pasien Di DKI Jakarta Paling Oke Se-Pulau Jawa
Bully PPDS, DPR: Dokter Senior Minta Bayarin Clubbing Rp 500 Juta
Widyawati menyebut, sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut, Kemenkes telah memberi surat ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)dan memerintahkan mereka untuk membekukan sementara STR alias Surat Tanda Registrasi dari dokter yang bersangkutan.
“Kemenkes sudah bersurat ke KKI utk freeze sementara STR nya sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Widyawati, Selasa (15/4/2025).
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa dokter yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual saat melakukan USG kepada pasien tersebut tidak bisa melakukan praktek.
Sebagai informasi, belum lama hebohnya kasus dokter Residen Anestesi PPDS perkosa keluarga pasien usai dibius, baru-baru ini kembali viral di media sosial kasus dokter di Garut yang diduga terlibat kasus pelecehan saat melakukan USG pasien.
Tangkapan video aksi dugaan pelecehan yang dilakukan seorang dokter di salah satu klinik swasta tersebut belakangan viral di media sosial.
Peristiwa diduga terjadi pada tahun 2024 di sebuah klinik swasta di Garut, bukan di rumah sakit milik pemerintah.
Dokter yang menangani, berinisial MSF diketahui melakukan pemeriksaan tanpa didampingi asisten medis.
Dokter tersebut diduga menawarkan pemeriksaan USG gratis kepada pasien melalui pesan WhatsApp.
Namun, pihak klinik menyatakan tidak pernah mengadakan program USG gratis, menandakan bahwa tawaran tersebut adalah inisiatif pribadi dokter .
Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat dokter tersebut menggunakan tangan kanan untuk memegang alat USG di perut pasien, sementara tangan kirinya bergerak ke area dada pasien.
Gerakan ini dinilai tidak sesuai dengan prosedur medis standar.
Video rekaman CCTV tersebut diunggah oleh akun Instagram @ppdsgramm pada 15 April 2025 dan menjadi viral, memicu kemarahan publik.
Setelah video tersebut beredar, beberapa korban lain mulai mengungkapkan pengalaman serupa melalui media sosial, menyatakan bahwa dokter tersebut telah melakukan tindakan tidak pantas selama pemeriksaan.