RN - Gebrakan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menggaet Lili Pintauli Siregar sebagai staf khusus (stafsus) menuai pro kontra. Tapi strategi tersebut dinilai untuk mencek kelakuan para anak buahnya.
Lili adalah mantan Wakil Ketua KPK. Lili direkrut untuk membantu Ben sapaan akrab Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam bidang hukum.
Sumber wartawan di Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebutkan, ada beberapa dinas di Tangsel yang saat ini dalam pantaun. Sebut saja Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan (Setda Tangsel) dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkopukm).
BERITA TERKAIT :Korupsi Di Tangsel Sudah Akut, Dinas Dan BUMD Dibidik Kasus
KeyNaka Law Firm Resmikan Kantor Baru Bareng Anak Yatim
Selain dinas ada juga BUMD, salah satunya yakni yang mengurus air bersih, PT Tirta Tangsel Mandiri (PT TTM). "Bisa saja menjadi indikasi banyaknya permainan di Tangsel," tegas pengamat politik dan hukum, Tamil Selvan, Minggu (27/4).
Hingga berita ini diturunkan, Setda Tangsel, DCKTR, Dinkopukm dan PT TTM belum bisa dikonfirmasi.
Seperti diberitakan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wahyunoto Lukman ditahan sebagai aktor utama korupsi pengelolaan sampah Rp75,9 miliar. "Korupsi sampah juga kan belum tuntas, masih pengembangan," terang Tamil.
Sementara Ben menyatakan, penegakkan hukum menjadi lokomotif dalam tindakan administrasi pemerintahan. "Oleh karena itu pengalaman beliau (Lili) di bidang hukum akan dibutuhkan oleh kami," kata Ben kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).
Benyamin menyebut Lili sudah aktif menjadi stafsus sejak Senin (21/4). Lili bukan tanpa masalah.
Dari catatan diketahui saat menjabat Wakil Ketua KPK, Lili beberapa kali dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Kasus yang menghebohkan publik ada laporan ke Dewas soal dugaan Lili menerima fasilitas serta akomodasi menonton gelaran MotoGP Mandalika pada Maret 2022.