Jumat,  29 November 2024

Pengembang Vs Penghuni Apartemen, Warga: Anies Top Dah

NS/RN
Pengembang Vs Penghuni Apartemen, Warga: Anies Top Dah
Warga yang dibela Anies Baswedan berfoto bersama.

RADAR NONSTOP - Wajah murung penghuni apartemen berubah ceria. Mereka menilai keberpihakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada wong cilik adalah pemimpin yang top.

"Ini baru gubernur. Top dah Pak Anies mau dengarkan nasib warga rusun," ungkap warga Apartemen Lavende, Jalan Supomo, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).

Salah satu penghuni apartemen, Lydia mengaku ada banyak masalah dengan pengembang, di antaranya tidak ada keterbukaan dalam pengelolaan keuangan.

BERITA TERKAIT :
Calon Wakil Bupati Tangerang Jadi Ledekan Mendagri, Irvansyah Gak Paham Inflasi Mau Jadi Kepala Daerah
Putri Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Bakti Sosial, Cek Kesehatan Warga Gratis

"IPL (iuran pengelolaan lingkungan) naik tiga kali dalam setahun. Akses warga untuk keuangan yang diaudit sangat terbatas. Untuk mencari, warga harus surat tertulis, tidak boleh difotokopi, difoto," keluhnya.

Anies datang ke Apartemen Lavender  untuk melakukanasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 132 Tahun 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik kepada Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPRS). Anies meminta semua pihak, termasuk pengembang, mematuhi aturan itu.

Anies menerima keluhan dari warga yang mengaku diperlakukan tidak baik oleh pengembang.

"Ukur tenaga Anda sendiri, Pergub akan dilaksanakan. Ini konsisten dan kita akan hadapi gugatan," sebut Anies.

Anies mengatakan banyak konflik antara penghuni dan pengembang di apartemen. Dia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut satu per satu.

"Kita ingin pastikan aturan dalam rumah susun berpihak pada keadilan," sebut Anies.

Anies meminta warga yang bersengketa untuk sabar menghadapi masalah dengan pengembang. Dia meminta warga menyerahkan proses tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Jangan berharap sistem yang tidak adil akan langgeng. Ini sudah garis universal, tidak ada sistem tidak adil yang bisa langgeng," ucapnya.