RADAR NONSTOP - Biaya hidup warga menengah ke bawah di Jakarta ternyata lebih mahal. Sebab, kelompok masyarakat ini masih kesulitan mendapatkan akses air bersih. Sehingga harus rela merogoh dompet lebih dalam.
Begitu dikatakan Gubernur Anies Baswedan merasa prihatin dengan tidak meratanya penyebaran pelayanan air bersih, dikarenakan pengelolaan air bersih di Ibukota masih ditangan swasta.
"Biaya hidup lebih mahal jadi orang miskin di Jakarta daripada orang makmur, Rp120-150 ribu perbulan bagi kita yang menggunakan air PAM. Tapi bagi orang miskin 20 ribu perhari," katanya di kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (18/2/2019).
BERITA TERKAIT :Janda Penyebab RIDO Ambruk Dilibas Pramono, Pilkada DKI Satu Putaran?
Bos KIM Plus Kompak Absen Di Kampanye RIDO, Ogah Keseret Viral Janda Kaya
Anies menyayangkan banyak yang menyebut masalah utama di Jakarta yang disebut hanya berpusat pada macet dan banjir. Menurutnya persoalan air jarang disoroti.
"Ini dirasakan oleh warga kota yang menengah ke bawah. Mereka tidak aktif di Facebook, di Twitter , di Instagram. Mereka suaranya nggak kedengaran dalam percakapan," tandas Anies.