RADAR NONSTOP - Penulis studi terkemuka dari University of Copenhagen di Denmark, Tianwei Xu, memaparkan, orang-orang yang ditindas atau mengalami kekerasan di tempat kerja jauh lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular dibanding individu yang nyaman bekerja.
Pekerja yang diganggu di tempat kerja mereka adalah 59 persen lebih mungkin didiagnosis menderita penyakit jantung atau dirawat di rumah sakit karena serangan jantung.
“Jika kita bisa menghilangkan bullying dan kekerasan di tempat kerja, maka dampak pada pencegahan penyakit kardiovaskular akan sama dengan jika kita mencegah diabetes dan minum alkohol berisiko," ujar Tianwei Xu di laman India Times.
BERITA TERKAIT :Dirujak DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Siap Dibully Dan Dicaci
Ada Ribuan Kasus Perundungan Di Kampus Kedokteran, Dari 1.000 Sekitar 30 Persen Terbukti Bully
Kondisi kerja yang sulit, termasuk ketegangan pekerjaan dan jam kerja yang berlebihan, telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, penelitian sampai saat ini belum memberikan gambaran yang jelas tentang peran apa yang mungkin dimainkan oleh bullying dan kekerasan.
Namun, stres akibat bullying dan kekerasan mungkin berkontribusi pada gangguan suasana hati seperti kecemasan, depresi atau perilaku yang tidak sehat seperti merokok atau makan dan minum terlalu banyak.
Stres yang parah juga bisa berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung.