Sabtu,  15 November 2025

Provokasi Baru: Pemukim Israel Bakar Masjid Palestina

M. RA
Provokasi Baru: Pemukim Israel Bakar Masjid Palestina
Ilustrasi.

RN – Di tengah meningkatnya gelombang kekerasan terhadap warga Palestina, sebuah tindakan ekstrem kembali mengguncang dunia, pemukim Israel membakar sebuah masjid di Tepi Barat. Insiden yang terjadi menjelang fajar itu langsung memicu kecaman keras dari berbagai negara dan lembaga internasional karena dianggap sebagai aksi provokatif yang bisa memicu ledakan konflik baru.

PBB bereaksi cepat. Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, menegaskan bahwa lembaganya sangat terganggu dan mengecam tegas serangan tersebut.

“Serangan terhadap tempat ibadah tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun,” tegasnya dalam konferensi pers di Markas Besar PBB, New York.

BERITA TERKAIT :
Biadab, Masjid Al-Aqsa Mau Dirobohkan Israel 

 Ia menambahkan, PBB terus mengecam tindakan para pemukim yang menyerang warga Palestina dan merusak properti mereka di Tepi Barat.

Yordania ikut angkat suara, menyebut tindakan pembakaran masjid itu sebagai kelanjutan dari kebijakan ekstrem dan retorika provokatif pemerintah Israel. Mereka memperingatkan bahwa tindakan ini hanya memperburuk kekerasan dan meningkatkan ekstremisme terhadap rakyat Palestina.

Jerman, yang belakangan disorot karena kedekatannya dengan Israel, kali ini menuntut penyelidikan menyeluruh atas insiden itu dan meminta pelakunya diadili.

Swiss juga menambah deretan negara yang mengecam, menyerukan penghentian kekerasan dan perluasan pemukiman ilegal Israel.

Masjid yang dibakar adalah Masjid Hajjah Hamida di Desa Deir Istiya, dekat Salfit. Warga setempat mengatakan api melalap bagian dalam masjid. Foto-foto lokasi menunjukkan slogan rasis anti-Palestina disemprotkan di dinding, sementara sejumlah mushaf Alquran ikut hangus terbakar.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengecam keras insiden tersebut, menyebutnya sebagai kejahatan brutal terhadap situs-situs suci Islam dan Kristen di wilayah pendudukan.

Belum berhenti di situ, di kawasan lain pada hari yang sama, dua anak Palestina tewas setelah pasukan Israel melakukan penggerebekan di Beit Ummar, dekat Hebron, Tepi Barat selatan.

Gelombang kekerasan ini terjadi bersamaan dengan memecahnya rekor serangan pemukim dan operasi militer Israel terhadap warga Palestina sepanjang tahun ini, terutama selama musim panen zaitun 2025.

Data terbaru OCHA mengungkapkan 167 serangan pemukim sejak 1 Oktober terkait panen zaitun. Lebih dari 150 warga Palestina terluka, dan lebih dari 5.700 pohon zaitun dirusak.