RADAR NONSTOP - PKS sebentar lagi bakal bernafas lega. Sebab, sebentar lagi akan digelar voting siapa calon pengganti Sandiaga Uno untuk berduet dengan Anies Baswedan.
Tapi, jalan PKS bakal berliku. Sebab, isu dugaan poligami soal calon Wagub mulai mencuat.
Poligami disebut-sebut sebagai batu ganjalan dua calon PKS. "Kalau benar poligami gawat dong. Inikan Jakarta bukan main-main, bisa kacau," celetuk anggota DPRD Fraksi Golkar kepada wartawan di Kebon Sirih, Jakpus, Selasa 5 Maret 2019.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Benar atau tidak soal poligami, ormas Betawi di Jakarta sudah mulai kasak-kusuk. Sebab, jika Wagub memiliki istri lebih dari satu urusan kinerja bisa kacau.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) sudah menerima usulan calon wakil gubernur. Pras segera menyerahkan surat tersebut ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk segera membuat tata tertib pemilihan.
"Saya akan meneruskan ke Bamus untuk diagendakan ke dalam paripurna nanti," kata Pras di kantornya, gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Setelahnya, anggota DPRD DKI Jakarta akan membahas tata tertib untuk mengatur teknis pemilihan. Dalam tata tertib akan diputuskan rapat akan terbuka atau tertutup.
"Pansus akan menetapkan tanggal berapa. Dalam rapat pimpinan gabungan akan ada pansus, tatib, apakah ini terbuka atau tertutup," jelas Ruhut.
Pras belum bisa memastikan kapan proses tersebut selesai. Dia hanya menegaskan dua pertiga anggota DPRD DKI Jakarta harus hadir saat voting dilakukan.
"Di dalam paripurna, ada orang ada absen," sebutnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan nama cawagub DKI, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu ke Sekwan DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi pagi tadi. Proses penentuan cawagub akan dilakukan melalui voting di rapat paripurna.