RADAR NONSTOP - Proyek LRT yang bikin banjir menjadi gaduh. Dua menteri Jokowi terkesan tidak nyaman jika Mega proyek yang akan melintas di Jabodetabek itu disalahkan jadi biang kerok banjir.
Tapi nampaknya Anies Baswedan enggan terpancing. Gubernur DKI Jakarta menanggapi kesangsian Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi soal proyek LRT Jakarta menyebabkan banjir.
Anies menegaskan permasalahan bukan proyek LRT melainkan kurangnya pompa.
BERITA TERKAIT :Apresiasi LRT Luncurkan Fitur Pembayaran Baru, FPPJ: Sangat Inovatif
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono
"Ini tuh persoalannya bukan LRT-nya, tapi persoalannya adalah kurang pompa," kata Anies di JS Luwansa Hotel, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (9/5/2019).
Menurut Anies, dirinya hanya melakukan penindakan dan peninjauan sebagai kepala daerah. Kebetulan, yang menjadi masalah genangan berada di proyek LRT.
Saat Anies mengecek lokasi yang sempat digenangi banjir di sekitar flyover Pancoran dan Cawang, Kamis (4/4). Anies memberi peringatan keras kepada kontraktor LRT untuk menambah pompa air.
Karena pompa yang kurang itulah menjadi penyebab banjir. "Dulu kami tak banjir, gara-gara proyek LRT jadi banjir," tegas warga sekitar.
Budi Karya Sumadi meminta Anies memberikan bukti-bukti terkait bahwa proyek LRT Jabodebek jadi biang kerok banjir.
"Mungkin saya minta Pak Gubernur itu meneliti lebih jauh ya, kalau ber-statement itu kan ada buktinya," kata Budi Karya di kantor PT IPC, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (7/4).
Sementara Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta semua pihak tidak saling menyalahkan dalam pengerjaan proyek LRT Jabodebek.
Hal tersebut disampaikan Luhut Binsar Panjaitan dalam menjawab tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang menyebut tiang proyek LRT penyebab banjir di sebagian wilayah Jakarta.
"Jangan nyalahin orang, kerjain enggak bidang masing-masing? Kalau ada masalah ketemu (duduk bersama), enggak usah di publik," kata Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Senin (8/4/2019)