RADAR NONSTOP - Kecewa dengan kinerja Jokowi yang tidak sesuai janji kampanye Pilpres 2014. Rakyat tinggalkan petahana dan beralih mendukung pasangan Prabowo - Sandi.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mencapai 51,07 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf 43,92 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan namun akan berpartisipasi dalam Pilpres 2019 sekitar 5,01 persen.
Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik Syahruddin YS mengatakan, elektabilitas Prabowo-Sandi unggul disebabkan ada alasan keinginan perubahan, menginginkan presiden baru.
BERITA TERKAIT :Meski Kalah, Dukungan JARI’98 untuk Airin-Ade Dan Rama-Shinta Buat Stok ‘Dapur’ Warga Aman
Pasangan Husain-Asrul Unggul Di Pilgub Maluku Utara
"Elektabilitas Prabowo naik itu beragam alasan masyarakat Indonesia. Antara lain menginginkan perubahan, menginginkan presiden baru, mampu memperbaiki ekonomi dan mampu membawa Indonesia lebih baik kedepan," kata Syahruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
"Sementara figur Jokowi mampu memberikan bantuan materi terhadap rakyat. Namun ada alasan tidak memilih Jokowi karena dinilai kinerja Jokowi tidak sesuai dengan janji kampanye 2014," sambungnya.
Survei dilakukan pada 24-31 Maret 2019, yang dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar di pedesaan maupun perkotaan.
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.