Jumat,  17 May 2024

Bupati Bogor dan Wakilnya Buang Badan Soal Kiriman Banjir ke Jakarta

NS/RN/CR
Bupati Bogor dan Wakilnya Buang Badan Soal Kiriman Banjir ke Jakarta

RADAR NONSTOP - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan tidak mau disalahkan. Sebagai penerima dana bantuan hibah dari DKI Jakarta, harusnya Kabupaten Bogor terus bergerak menuntaskan kiriman air.

Tapi, Iwan nampaknya buang badan. Dia tidak mau disalahkan kalau air kiriman Bogor telah menggenangi ibukota hingga menimbulkan korban jiwa.

Bupati Bogor Ade Yasin meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak saling menyalahkan atas bencana banjir yang mengepung kawasan ibukota. Pasalnya, selain DKI Jakarta, Kabupaten Bogor juga terkena imbas atas curah hujan tinggi dalam beberapa hari kebelakang.

BERITA TERKAIT :
Banjir Bandang Sumbar Sudah 50 Orang Tewas, Warga: Rumah Hancur Mirip Kiamat 
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kini Tidur Dibui, Doa ASN Yang Kena Potek Dijabah Allah

"Nggak bisa saling menyalahkan, harus duduk bareng untuk mengatasinya," kata Ade. Ade mengatakan, posisi Kabupaten Bogor yang berada pada dataran tinggi memang sering dianggap sebagai penyebab bencana banjir, terlebih saat wilayah Puncak, Cisarua diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

"Curah hujan yang tinggi di Bogor pasti berdampak ke Jakarta karena lokasinya yang lebih rendah dari Bogor," kata Ade.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memyebut kalau air masuk ibukota dari hulu. Hujan di kawasan Puncak, Bogor mrmbuat Bendungan Katulampa meluap. 

“Itu dari dulu bilangin (Anies), gubenur dari zaman Ali Sadikin juga gitu, jangan ngomong sekarang, dari dulu itu bahasa itu,” kata Iwan dikutip dari Tempo, Jum’at 26 April 2019.

Sebagai solusi pemerintah pusat sedang membangun dua waduk penampungan air yakni waduk Sukamahi dan waduk Ciawi. 

“Ya itu kan program pusat ya, memang karena itu belum jadi akhirnya banjir jadi lagi, air terkirim lagi,” ujar Iwan.

Untuk itu, Iwan mengatakan, perlu adanya dorongan dari berbagai daerah mulai dari tingkat daerah hingga pusat termasuk pemerintah DKI Jakarta untuk membantu agar pembangunan waduk segera selesai dan segera difungsikan.

“Nah ini tinggal bagaimana PUPR (Kementerian PUPR) atau Cipta Karya dari pusat, ini segera menyelesaikan, pemerintah baik pusat hingga daerah, kalau sudah begini harus intervensi terhadap itu, karena ini kepentingan untuk umum,” kata Iwan.

Diketahui, Bogor selalu mendapatkan dana hibah setiap tahun dari Pemprov DKI. Tahun lalu, Bogor mendapatkan dana sekitar Rp 17 miliar. Dana itu dibagi dua untuk kabupaten dan kota.