Sabtu,  18 May 2024

Banjir dan Longsor, Bengkulu Seperti Kota Mati

NS/RN
Banjir dan Longsor, Bengkulu Seperti Kota Mati

RADAR NONSTOP - Banjir longsor yang melanda Bengkulu kian tragis. Hingga kini tercatat 15 orang tewas dan 5 orang hilang.

Minggu (28/4/2019), banjir menggenagi Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Rejang Lebong. Kini Bengkulu bak kota mati jika malam.

Lampu mati dan rumah warga sepi. "Kami hanya di pengungsian. Semua barang ludes," terang Sakri, warga Kota Bengkulu.

BERITA TERKAIT :
Banjir Bandang Sumbar Sudah 50 Orang Tewas, Warga: Rumah Hancur Mirip Kiamat 
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, daerah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Lebong, Kaur dan Rejanglebong. 

Selain itu, 184 rumah rusak, 4 unit fasilitas sekolah rusak, dan ada 40 titik lokasi infrastruktur jalan, jembatan yang rusak tersebar di 9 kabupaten/kota.

Mengenai stok beras di Provinsi Bengkulu, gubernur memastikan masih cukup tersedia untuk membantu korban bencana. Pihaknya juga telah menyampaikan ke pihak Bulog untuk menurunkan bantuan ke kantong pengungsi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar, menjelaskan, korban terbanyak berada di Bengkulu Tengah 10 orang, Kota Bengluku 3 orang dan Kabupaten Kepahiang 2 orang. Selain itu 5 orang masih dinyatakan hilang. 

Adapun untuk warga yang mengungsi berjumlah 12 ribu orang. Mereka tersebar di sejumlah titik wilayah terdampak banjir.

Saat ini, banjir sebagian sudah surut di beberapa wilayah. Namun banjir masih banyak menggenangi permukiman di beberapa wilayah. 

Dampak bencana susulan yang mungkin timbul adalah munculnya penyakit kulit dikarenakan minimnya air bersih, gangguan ISPA, dan lain-lain. Selain itu longsor dan banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi