RADAR NONSTOP - Pemilu Serentak 2019 dinilai sebagai pemilu terburuk dan paling brutal sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
Ratusan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) tewas. Ribuan kesalahan entry data yang memunculkan kekacauan Situng milik KPU.
Demikian dikatakan Koordinator Relawan Prabowo-Sandi Calonne Alumni ITS atau PASCAL ITS 02, Agus Lenky dalam diskusi di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta, Selasa (30/4/2019).
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
"Dengan nyawa yang meninggal sejumlah 318 orang dan menjadi catatan terburuk sejarah demokrasi, kita masih dihadapkan dengan persoalan sistem IT KPU," kata Agus.
Ia menyebutkan bahwa sudah banyak ditemukan bahkan ribuan jumlahnya kesalahan entry atau memasukkan data formulir C1 di Situng KPU. Tetapi, tidak pernah dianggap sebagai persoalan serius.
"Di situng itu banyak yang enggak sinkron dengan C1 yang kemudian ramai di media sosial dan yang bikin mangkel (kesal) itu (KPU) hanya dibilang human error," ungkapnya.
Lebih mengherankan lagi, lanjut Agus, semua kesalahan data di Situng KPU hampir seluruhnya menggelembungkan suara pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf.