Jumat,  29 November 2024

Aksi Buruh di May Day, Prabowo dan Jokowi Beda Sikap

RN/CR
Aksi Buruh di May Day, Prabowo dan Jokowi Beda Sikap
Prabowo Subianto bersama buruh di Indoor Senayan -Net

RADAR NONSTOP - Dua tokoh penting di negeri ini ternyata memiliki sikap yang sangat berbeda. Bisa dikatakan bagaikan bumi dengan langit.

Jika Jokowi asiek ngemall bareng keluarganya saat ribuan buruh mendatangi istana, tidak demikian dengan Prabowo Subianto. Capres 02 justru mendatangi para buruh yang sedang menggelar aksi.

Bahkan, Prabowo Subianto dikabarkan telat menghadiri ijtima ulama III di Bogor karena dirinya terlebih dahulu memilih bersama para buruh di Tennis Indoor Senayan, Rabu (1/5/2019).

BERITA TERKAIT :
Jokowi, Redup Di Jakarta Dan Bersinar Ke Jateng Hingga Ocehan Ara Yang Ngaco  
Eks Watimpres Sidarto, Dekat Dengan Jokowi Tapi Kecewa Ke Mulyono 

Jokowi pilih ngemall bareng keluarga saat ribuan buruh datangi istana peringati may day -Net

Dalam sambutannya, Prabowo mengutip ucapan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Abraham Lincoln yang mengatakan 'You can fool all the people some of the time and some of the people all the time, but you cannot fool all the people all the time'.

Melalui kutipan ini, Prabowo menegaskan ada saatnya rakyat muak dengan kebohongan dan kecurangan. Diketahui, Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sani menyatakan pihaknya menemukan banyak dugaan kecurangan terkait dengan penghitungan suara Pilpres sehingga merugikan pasangan nomor urut 02 tersebut.

Tak berselang lama, nada Prabowo langsung meninggi. Ia kemudian menyindir awak media yang berani hadir dan mau mendengarkan Prabowo bicara apa adanya.

"Media-media juga, gua salut sama elu masih berani ke sini. Akan tercatat dalam sejarah, hai media-media kau merusak demokrasi di Indonesia. Ini saya bicara apa adanya kan? Betul? Betul. Ya gua harus bicara apa adanya dong. Yang tidak benar, ya tidak benar. Jangan kau balik," katanya.

Ia menambahkan seluruh rakyat Indonesia sudah mencatat tindak-tanduk media. Apalagi, rakyat juga sudah mencatat kecurangan-kecurangan pemilu yang terjadi di lapangan.

Prabowo menjelaskan bahwa masyarakat bukanlah kambing-kambing yang bisa diatur. Dalam hal ini, ia mengatakan kambing sebagai makhluk hidup yang selalu menyerah pada nasib.

"Para media, hati-hati kami mencatat kelakuanmu satu-satu. Kami bukan kambing-kambing yang bisa kau atur-atur. Hati-hati kau ya, hati-hati kau. Suara rakyat adalah suara tuhan," ujarnya.

Menurut dia, demokrasi memiliki aturan main yang mengharuskan seluruh pihak patuh. Ia mengibaratkan demokrasi seperti sepak bola, saat satu tim, wasit serta hakim garis harus jujur.

“Tapi kami di mana-mana mendapat laporan (kecurangan). Yang kami heran dan sedih, adalah ada orang-orang di Indonesia yang merasa sangat kuat dan berkuasa," pungkasnya.