RADAR NONSTOP - Puluhan tokoh agama di Kota Bekasi menggelar acara silaturahmi dalam rangka mengumpulkan petisi penolakan wacana people power di lapangan Mesjid Al Barkah Kota Bekasi, Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan, Jumat (17/5).
Acara tersebut diinisiasi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi, Kyai Haji (KH) Ahmad Sidik. Hadir pula sejumlah tokoh penting di Kota Bekasi, di antaranya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi, Cecep Suherlan.
Selain itu, Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Abdul Manan, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi Soekandar Ghozali Kepala Dinas UMKM Kota Bekasi, Abdillah Hamta, perwakilan Polri dan sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua DMI Kota Bekasi, KH Ahmad Sidik mengatakan, silaturahmi tersebut sengaja digelar untuk menyatukan persepsi seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Wilayah Kota Bekasi untuk merangkul umat menjaga keutuhan NKRI.
“Kita telah selesai menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini dengan aman dan nyaman di Kota Bekasi. Alhamdulilah kita dapat menunaikan hajat politik ini dengan aman di Kota Bekasi. Dan kita ingin kondisi Kota Bekasi saat ini terus terjaga,” kata KH Ahmad Sidik.
KH Ahmad Sidik menjelaskan, nantinya para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ikut bersilaturahmi dalam kegiatan tersebut menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan maklumat hasil pertemuan agar masyarakat tetap kondusif.
“Kita harus bisa meredam kegiatan-kegiatan di tengah masyarakat yang dapat mengancam keutuhan NKRI yang kita cintai ini,” kata KH Ahmad Sidik.
Sementara itu, Sekum MUI Kota Bekasi, Soekandar Ghozali mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman hasil Pemilu 2019 yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dalam waktu dekat ini.
“Kami mengajak masyarakat Kota Bekasi untuk menolak wacana people power karena ini dapat mengancam keutuhan NKRI dan masuk dalam tindakan makar,” kata Soekandar Ghozali.
Dalam sambutannya itu, Soekandar Ghozali yang mewakili MUI menyampaikan poin-poin penting
Tidak ada people power, kita semua sepakat untuk menjaga kebersamaan dan kondusivitas demi menjaga keutuhan NKRI,”
Setelah pemilu terlaksana, apabila terdapat sengketa semestinya menggunakan jalur hukum yang benar dan konstitusional.
Dalam menyampaikan pendapat di hadapan umum lanjutnya, pikiran dan pandangan untuk kemajuan bangsa dan kemaslahatan bangsa kepada pihak berwewenang hendaklah dengan berekspresikan etika dan berahklakul khotima dan berlandaskan Konstitusional didalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.