RADAR NONSTOP - Entah apa penyebab masih dibiarkannya kekosongan jabatan kepala sekolah (kepsek). Padahal, sudah satu tahun berjalan belum ada kepsek devinitif dan terus dijabat oleh Kepsek lain yang rangkap jabatan.
Kondisi ini tentu dapat mengganggu tujuan pendidikan dan mengundang pertanyaan heran para aktivis Cirebon terhadap sikap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon.
"Ini kadisdik kok cuek gini ya, padahal calon kepseknya sudah ada, tapi kok sampai setahun ini belum juga ada Kepsek devinitif di SMPN 2 Kota Cirebon, ada apa nih," tanya heran Ibnu Masesi, aktivis mahasiswa Cirebon yang heran dengan sikap Kadisdik Kota Cirebon, Jumat (17/5).
Menurrut Ibnu, adanya sekolah yang dibiarkan tidak memiliki ayah kandung menjadi perbedaan buruk bagi pendidikan, sebab calon kepsek sudah ada dan lama dibiarkan dengan maksud yang tidak jelas.
""Ini bukti ketidakmampuan Kadisdik memanej pendidikan di Kota Cirebon, bagaimana mau bicara memajukan pendidikan," tegasnya.
Diketahui sejak setahun lalu, SMPN 2 Kota Cirebon ditinggalkan oleh Drs Djojo Sutardjo MM karena pensiun. Namun hingga kini belum ada Kepsek devinitif yang segera dilantik pihak Disdik.
Alih-alih malah mengambil Khamid, Kepsek SMPN 11 Kota Cirebon untuk merangkap menjadi Kepsek di SMPN 2.
Hal serupa juga terjadi di SMPN 17, di mana Suhendi juga memasuki masa pensiun. Sudah enam bulan ditinggal pensiun, lag-lagi Disdik hanya mengambil Kepsek lain untuk merangkap di SMPN 17 tersebut.