RADAR NONSTOP - Langkah menggugat ke Mahkamah Konstitusi hanya menghabiskan energy. Hasilnya sudah bisa ditebak. Semangat masyarakat perjuangan berlanjut dijalanan.
Begitu dikatakan Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi, Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu, Selasa (21/5/2019).
"Kalau dilihat semangat masyarakat, sepertinya perjuangan akan berlanjut di jalanan. Langkah menggugat ke MK hanya akan menghabiskan energi lalu hasilnya pun sudah bisa ditebak," ujarnya.
BERITA TERKAIT :Usai Nyoblos Ke Banjiran, 51 RT di Jakarta Kelelep
Yang Klaim Penyelenggara Pemilu Dukung RIDO Berpotensi Kena Somasi, Sama Dengan Sebar Hoax
Rasa pesimis tersebut bukan tanpa alasan, lantaran setiap laporan kecurangan jarang direspons Bawaslu. Padahal, dalam laporannya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) disebut punya bukti kuat mendukung.
“Keberpihakan yang dipertontonkan di negeri ini sudah jelas. Bukti kecurangan pun massif. Lalu dimana optimisme kita jika ingin menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK)," tegas Ketua Komisi VII DPR itu.
Gus menambahkan, pilpres kali ini adalah pesta demokrasi yang paling brutal dalam kecurangan. "Maka wajar kalau kami simpulkan pemilu ini adalah yang paling brutal sepanjang sejarah bangsa Indonesia," pungkas Ketua DPD Gerindra Sumut ini.