RADAR NONSTOP - Pelan namun pasti, dampak negatif keputusan Menkopolhukam wiranto membatasi media sosial (medsos) seperti WhatsApp, Facebook, Twitter dan Instagram, mulai dirasakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak dari mereka terancam mati suri.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryani Motik mengatakan, pembatasan medsos membuat kesulitan para pelaku UMKM untuk mendongkrak bisnis mereka karena hampir sebagian besar pelaku UMKM menggunakan medsos untuk berjualan.
Apalagi, kata Suryani, saat ini, mendekati Lebaran dan tunjangan hari raya (THR) para pekerja mulai cair. Pelaku UMKM biasanya menunggu momentum tersebut untuk meraup cuan.
BERITA TERKAIT :Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Musim Pilkada Serentak, Peredaran Duit Naik Jadi Rp 9 Triliun
"Biasanya penjualan produk tertentu terutama kayak bahan makanan minuman, pakaian kemudian transportasi itu bisa naik 2-3 kali lipat," ujar Suryani di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).
Oleh karena itu, Suryani meminta kepada pemerintah untuk segera mencabut pembatasan medsos. Pelaku UMKM saat ini mengeluh karena kesulitan mengakses medsos yang menjadi lapak jualan mereka.
"Kita berharap pada kesempatan ini pemerintah cepat lah itu yang namanya Facebook, Instagram, itu dihidupkan balik lagi karena kasihan, WhatsApp juga. Kasihan jadinya kesempatan UMKM untuk meraup sekarang ini jadi agak terhambat karena mereka enggak bisa upload produk produknya pesanan-pesanannya," harap Suryani.