Jumat,  22 November 2024

Kata Luhut

Jokowi Siapkan Jateng dan Batam Tampung Relokasi Industri China

RN/CR
Jokowi Siapkan Jateng dan Batam Tampung Relokasi Industri China
Presiden Joko Widodo dengan Presiden China Xi Jinping -Net

RADAR NONSTOP - Perang dagang antara negeri Paman Sam (AS) dan China  semakin panas. Imbasnya investasi negeri tirai bambu itu pun menjadi tidak kondusif.

Dengan naiknya bea masuk AS (Amerika Serikat) atas impor produk China, seluruh proyek investasi riil di negeri Mao Zedong itu tak bisa melakukan ekspor dengan leluasa.

Walhasil, perusahaan di China akan merelokasi fasilitas produksinya ke negara lain agar eskpornya tetap bisa berdaya saing. Salah satu negara yang dilirik perusahaan-perusahaan tersebut adalah Indonesia.

BERITA TERKAIT :
Curhatan Warga Penjaringan Soal Problematika Ijazah Tertahan Hingga Terancam Anak Tak Ikut Ujian
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral

“Presiden sudah setuju bahwa ada dua tempat yang akan kami persiapkan. Satu di Jawa Tengah, dan satu lagi mungkin di pulau sekitar di daerah Batam sana,” jelas Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (30/5/2019).

Luhut optimistis akan ada banyak perusahaan yang merelokasi fasilitas produksinya dari China ke Indonesia.

Diketahui, perang dagang antara AS dan China memasuki babak baru bulan ini setelah AS menaikkan tarif bea impor China dari 10 persen menjadi 25 persen untuk impor senilai US$200 juta.

Luhut berharap investasi yang bisa dipindahkan ke Indonesia mencakup produk elektronik seperti ponsel pintar, komputer, dan bebagai gawai canggih lainnya. “Kami ingin itu sebagian, berapa persennya bisa direlokasi ke sini,” tutur dia.

Nantinya, relokasi perusahaan asal China ke Indonesia akan “dijodohkan” dengan perusahaan asal AS untuk kemudian dijadikan perusahaan patungan (joint venture).

Dengan cara ini, Luhut ingin menjadikan Indonesia suaka bagi perusahaan AS dan China yang tak rela jadi korban perang dagang antara dua pemerintahan tersebut.

Indonesia menurutnya bisa menjanjikan kemudahan akses ekspor bagi perusahaan tersebut ke negara-negara non-tradisional. Ini mengingat Indonesia sudah memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia dan negara-negara Afrika timur seperti Mozambik dan Kenya.

Luhut berharap persiapan relokasi ini bisa selesai kurang dari setahun. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan keinginan Presien Joko Widodo.

“Mereka setuju untuk membuat Indoensia salah satu tempat tujuan relokasi mereka saja. Bukan hanya Indonesia, tapi juga ada yang ingin ke Vietnam, Thailand, hingga Malaysia. Sehingga, dalam waktu setahun ke depan, kami harus bergerak cepat,” pungkasnya.

#China   #AS   #Jokowi