Selasa,  03 December 2024

Pantura Paling Lama

Musim Kering Tiba, 2.056.287 Warga Jateng Siap-Siap Minum Air Bau Lumpur 

NS/RN
Musim Kering Tiba, 2.056.287 Warga Jateng Siap-Siap Minum Air Bau Lumpur 

RADAR NONSTOP - Musim kemarau telah tiba. Di Jateng, jika musim kering bakal berdampak pada pasokan air bersih. 

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menyebutkan, 360 desa yang akan terlanda kekeringan, diperkirakan sebanyak 2.056.287 jiwa atau 545.851 Kepala Keluarga (KK) bakal terkena dampaknya. Untuk itu masyarakat diminta mulai mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau kali ini.

Di Kutoartjo, Puwerjo misalnya warga sudah mulai kesulitan air bersih. "Biasa lah, kalau musim kemarau air sumur bau lumpur," keluh Sumarto (45) kepada wartawan, Senin (17/6). 

BERITA TERKAIT :
Jagonya Kalah Pilkada, Antok: Elit PDIP Seperti Marhaenis Gadungan Yang Bisa Pecah Belah Bangsa? 
Bambang Pacul Lempar Handuk, Jenderal Andika Tumbang Digerus Luthfi

Wirto warga Kebumen mengaku, musim kering bukan hanya sulit air bersih. "Biasanya kita ambil air kali buat masak. Kalau bau lumpur ya sudah pastilah," ungkapnya.

BPBD Jateng memperkirakan Kabupaten Blora diperkirakan akan terkena dampak paling serius. Setidaknya ada 360 desa yang tersebar hampir di semua kabupaten di Jateng bakal terdampak kekeringan.

Jumlah warga Blora yang terdampak ada 467.166 jiwa. "Sulit air bersih kalau kemarau," tegasnya.

Data BMKG menyebutkan, kawasan Jateng masih ada hujan tapi intensitas rendah. 

Beberapa daerah sudah akan memasuki musim kemarau paling awal antara lain sebagian besar Blora, sebagian wilayah Rembang, Wonogiri, Pati, Jepara, dan Grobogan. Adapun kemarau paling akhir terjadi di sebagian Cilacap bagian selatan pada akhir Juni 2019.

Sedangkan kemarau terpanjang diperkirakan terjadi di wilayah pantai utara (pantura) timur Jateng seperti sebagian Rembang dan Pati.