RADAR NONSTOP- Kata-kata berunsur intimidasi dan bullying yang dilakukan oleh sesama guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), tampaknya tidak bisa dilupakan begitu saja oleh Rumini (44).
Bayangan intimidasi dan bully-an yang dialamatkan kepadanya pun terus membuat tetesan air matanya tak bisa dibendung. Ia sedih, kala mengingat perlakuan oleh pihak sekolah pasca dirinya berusaha mengungkap fakta pungli disekolahnya sendiri.
Anehnya, ketika dugaan pungli di SDN 02 Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) mulai diketahui, justru Rumini dipecat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel.
BERITA TERKAIT :Kasus Kriminalisasi Guru Makin Marak, Bang Dailami Serukan Darurat Perlindungan Guru
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Saya bingung dengan keputusan Dindikbud Tangsel, saya itu kan berusaha memberikan yang sebenarnya jika di SDN 02 ada pungli yang seharusnya tidak boleh terjadi, tapi kok saya tiba-tiba langsung dipecat begitu saja,"kata Rumini dikunjungi Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup), pada Jum'at (29/6/2019) siang.
Pasca pemecatan itu pun, Rumini tampak hanya bisa berdiam dirumah kontrakannya dibilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ia mengaku belum mendapatkan pekerjaan lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Meski begitu, Rumini tampak lebih tabah dalam menghadapi persoalan yang dialaminya. Meski, dalam peristiwa itu pun dirinya mengaku hanya bisa berharap kepada sang khalik untuk membuka tabir yang sebenar-benarnya.