Sabtu,  04 January 2025

Hotel Berbintang di Kawasan Bekasi Dijadikan Bisnis Seks Online

YUDH
Hotel Berbintang di Kawasan Bekasi Dijadikan Bisnis Seks Online
-Net

RADAR NONSTOP - Bisnis esek - esek di Kota Bekasi yang kerap terjadi di apartemen kini bergeser. Para pekerja seks komersial (PSK), kini membidik hotel berbintang sebagai tempat bertransaksi.

Alasannya, hotel berbintang lebih aman daripada apartemen dan hotel melati yang kerap di razia petugas. 

Seperti yang ditemukan di sebuah hotel di kawasan Summarecon Bekasi. Hanya dengan menggunakan salah satu aplikasi, dengan mudahnya mendapatkan wanita-wanita pemuas nafsu hidung belang. Mereka menerima tamunya, didalam sebuah kamar hotel yang sudah ini disewa untuk bisnis esek-esek.

BERITA TERKAIT :
APBD Kota Bekasi Dipotong, Dampaknya Ke Wali Kota Terpilih 
Mampu Pulihkan Keuangan Negara, Sederet Prestasi Kejari Kota Bekasi di Tahun 2024

Hasil penelusuran di lapangan yang mencoba melacak keberadaan itu tanpa kesulitan mendapatkan wanita-wanita tersebut. Awalnya, mereka mulai mengajak ngobrol dan tak berapa lama langsung memasang tarif.

"Kalau short time Rp 900 ribu, sambil menyebutkan nama hotelnya," kata Melati (Nama samaran) didalam chat WhatsAppnya, Selasa (2/7/2019).

Aturan yang dilakukan oleh pelaku bisnis esek-esek yakni dengan cara mentransfer sebesar Rp 300 ribu sebagai tanda jadi (DP) kemudian mengirim tanda bukti transferan setelah itu janjian di hotel yang sudah di tentukan, si wanita menawarkan untuk melakukan eksekusi di kamar hotel yang disewanya.

Sambil berbincang, wanita ini mengaku sengaja mengajak para tamunya untuk datang ke tempat hotel berbintang. Hal itu dinilainya lebih efektif karena hotel berbintang yang dijadikan eksekusi esek – esek online lebih nyaman karena jarang adanya razia, terangnya.

Menyikapi itu, salah satu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Kajian Kebijakan Daerah ( LK2D), Niko meminta kepada aparat hukum agar lebih ketat lagi terhadap menjamurnya prostitusi online.

"Agar Kota Bekasi tidak lagi tercemar berkembangnya prostitusi online pihaknya belum mengetahui adanya bisnis prostitusi online," pintanya.

Selain itu, kata Niko, dalam hal ini Walikota Bekasi melalui Dinas terkait bisa kita nilai kurangnya melakukan pengawasan terhadap temat-tempat yang dijadikan bisnis prostitusi online, yang seharusnya pemerintah daerah melakukan pengawasan yang ketat.

"Dengan adanya penindakan dan sikap Pemkot agar Kota Bekasi bersih dan sesuai dengan Visi Misi-nya," pungkas Niko.