RADAR NONSTOP - Aksi menolak pencari suaka oleh warga terkuak. Ternyata para pencari suaka di eks Gedung Markas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat itu kerap bikin gaduh.
Minggu (21/7), para pencari suaka bentrok. Akibat insiden tersebut dua orang asal Afganistan dan seorang asal negara di Afrika terluka.
Ketiganya menderita luka akibat lemparan batu. Peristiwa saling lempar batu ini menyambung cekcok dan adu pukul yang terjadi antar dua kelompok pengungsi pencari suaka itu di lokasi pengambilan air bersih untuk mencuci.
BERITA TERKAIT :Di Bogor Banyak Jagoan Kampung Yang Beraninya Di Kandang, Bikin Geng Untuk Tawuran
Sempat Bingung Bawa Anaknya Kontrol ke Cengkareng, Kel. Penjaringan Bakal Buat Surat Bantuan Bazis
Keributan itu melibatkan belasan orang. Sempat berhasil dilerai usai terjadi baku pukul oleh petugas dan Satpol PP di lokasi, kedua kelompok malah ganti saling lempar batu.
Setelah kembali dilerai, perwakilan kedua kubu dibawa ke tenda polisi di depan eks Gedung Kodim. Terlihat juga koordinator pengungsi, Ali Mohammad, berada di tenda tersebut. Keributan pun terhenti.
Saat keributan terjadi, pengungsi dari negara lain menonton dari jendela gedung.
Data dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri, terhitung Jumat, 19 Juli 2019, jumlah pengungsi pencari suaka di gedung tersebut telah membengkak menjadi sebanyak 1.266 orang. Mereka berasal dari 10 negara, di mana pengungsi dari Afganistan mendominasi jumlah tersebut.
"Mereka sering ribut dan tawuran. Kita kan ngeri juga bisa berdampak pada anak-anak," keluh warga.
Menurut petugas yang berjaga di lokasi pencari suaka, aksi tawuran biasanya disebabkan hal sepele. Misalnya saat antre makanan atau air bersih.