RADAR NONSTOP - KONI DKI siap mengahadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua mendatang. Kontingen DKI optimistis dapat merebut juara umum PON Papua.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum KONI DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo. Menurutnya, ada beberapa strategi yang dilakukan menghadapi PON Papua.
KONI DKI, kata dia, telah menjalankan program kerja dengan membentuk Trisula (TP3A, SC, dan Iptek). Program kerja tersebut pun telah menunjukkan kemajuan dari setiap cabang olahraga.
BERITA TERKAIT :Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
Usai Nyoblos Ke Banjiran, 51 RT di Jakarta Kelelep
"Ketiga unsur tersebut sudah menjalankan perannya masing-masing dengan bersentuhan langsung kepada atlet di lapangan," kata Djamhuron dalam acara Ngorol Santai (Ngobras) bersama wartawan di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
"Dari laporan yang kami terima, sudah ada kemajuan dari setiap cabang olahraga dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya," sambungnya.
Dirinya mencontohkan, dari beberapa kegiatan Pra PON yang sudah berlangsung DKI Jakarta masih yang teratas. Di antaranya Pra PON Judo, wushu, dan beberapa cabang olahraga lainnya yang meski tidak juara umum tapi perolehan medalinya sudah melebihi ekspektasi.
Tak hanya itu, menurutnya saat ini perkembangan atlet DKI Jakarta juga menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Meskipun di sana-sini masih banyak yang perlu diperbaiki lewat program latihan yang terarah dan terukur.
Menyikapi adanya sejumlah cabang olahraga yang belum memenuhi prestasi yang diinginkan KONI DKI, Djamhuron mengatakan pihaknya selalu berkomunikasi dengan cabor. Setiap cabor dipanggil untuk diadakan evaluasi.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan cabor. Terutama tentunya Bidang Pembinaan Prestasi yang bersentuhan langsung dengan cabor. Bila ada yang tidak benar, ya diperbaiki dimana letak kesalahannya. Pokoknya kita tidak akan tinggal diam. Semua pengurus terlibat untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul di lapangan," ujarnya.
Dirinya menambahkan, setelah seluruh cabang olahraga menyelesaikan babak kualifikasi, KONI DKI akan menghitung target-target yang ingin dicapai. Untuk itu, akan ada nanti atlet yang TC ke luar negeri sesuai kebutuhan. Tidak berbondong-bondong ke luar negeri. Hanya mereka yang punya potensi medali emas saja yang akan dikirim ke luar negeri.
"Memang ada cabor yang harus TC ke luar negeri, tapi ada pula yang cukup hanya try out di dalam negeri atau TC ke daerah yang dianggap pantas untuk dijadikan tempat meningkatkan prestasi atlet," tutur Djamhuron.