RADAR NONSTOP - Rektor impor dari luar negeri yang akan didatangkan ke Indonesia ditolak keras para profesor.
Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Koentjoro mengecam pernyataan Menristekdikti, M Nasir, yang menyebut profesor tua manfaatnya kecil untuk negara.
Koentjoro menyebut M Nasir tak bijak. Dia menuduh, M Nasir sedang cari perhatian atau caper karena menjelang penyususnan Kabinet Kerja Jilid II oleh Jokowi.
Koentjoro membandingkan profesor-profesor tua di luar negeri dihormati oleh negara, bukan sebaliknya. Seorang profesor, lanjutnya, di manapun berada juga diharuskan berkarakter wise atau bijaksana.
BERITA TERKAIT :Posisi Aymen Hussein Terancam
Intimidasi di Piala Dunia, Keluarga Timnas Iran Diancam Bui
Mantan Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) ini justru menuding M Nasir sedang mencari perhatian jelang penyusunan kabinet baru. Ia menduga M Nasir sengaja bermanuver supaya ide dan gagasannya diperhatikan.
"Biar diperhatikan. Salah satu cara untuk menarik perhatian, karena dia menjadi sangat dikenal. Ada kemungkinan, apakah ada jabatan-jabatan tertentu di publik yang diincar. Karena apa? Karena keterkenalan itu akan mempengaruhi," tudingnya.