RADAR NONSTOP - Partai Bulan Bintang (PBB) tetap pede dapat jatah menteri dari Jokowi (Presiden). Keinginan PDIP ingin kursi lebih diyakini tidak akan memiliki efek apapun.
Begitu dikatakan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor mengaku pihaknya tidak menyimpan kekhawatiran setelah PDI Perjuangan ingin mendapatkan jatah kursi terbanyak di kabinet pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi pada periode kedua memimpin Indonesia.
"Enggak (khawatir). Semua, kan, hak prerogatif presiden," kata Ferry saat dihubungi jpnn.com, Jumat (9/8).
BERITA TERKAIT :Seminar Dan FGD Bakal Dipangkas, Prabowo Minta Menteri Kurangi Omon-Omon
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Bahkan, ucap Ferry, partai koalisi pendukung Jokowi tidak merasa terganggu atas keinginan PDI Perjuangan mendapatkan jatah kursi terbanyak. Kesolidan partai koalisi pendukung Jokowi tetap terjaga meski muncul permintaan PDI Perjuangan. "Semua tidak ada yang terganggu," lanjut dia.
Menurut Ferry, PBB yakin kadernya bakal mendapat tempat di kabinet Jokowi. Terlebih, beberapa kader PBB dianggap mumpuni menjabat menteri. "Semua kami serahkan kepada presiden terpilih. Kami banyak kader yang layak tetapi biar saja presiden terpilih yang menentukan," ungkap dia.
Sebelumnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk memberikan jatah kabinet paling banyak dibanding partai-partai lain.
Megawati menyampaikan hal ini secara terbuka di hadapan Jokowi dan sejumlah ketua umum partai politik saat Kongres V PDI Perjuangan di Grand Inna Hotel, Sanur, Bali, Kamis (8/8).
Selain Presiden Jokowi, ada juga Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih periode berikutnya KH Maruf Amin dan juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. "Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat, bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," kata Megawati yang disambut teriakan gemuruh dari kader.