Senin,  25 November 2024

Saling Dorong, Ratusan Warga Berebut Gunungan Kraton Kasunanan Surakarta

Burhani
Saling Dorong, Ratusan Warga Berebut Gunungan Kraton Kasunanan Surakarta

RADAR NONSTOP-Ratusan warga memadati ruas jalan yang dilalui iring-iringan para Abdi Dalem Kraton Kasunanan Surakarta yang membawa dua buah Gunungan berukuran besar.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Kraton Kasunanan menggelar tradisi turun temurun setiap peninggalan leluhur, yaitu grebeg leluhur 

Pantauan Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka) iring-iringan prajurit Kraton mengawali prosesi kirab gunungan ini.

BERITA TERKAIT :
Bank DKI Siap Dukung Transaksi Perbankan Universitas Kristen Teknologi Solo
Jelajah Cycling Series Surakarta, Pesepeda Sambut Antusias

Barisan belakang prajurit Keraton, diikuti para abdi dalem. Dan di barisan para abdi dalem,  sepasang gunungan Jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan) diarak oleh beberapa abdi ndalem.

Gunungan Jaler, tersusun dari hasil bumi sebagai simbol kesuburan. Sedangkan gunungan Estri terbuat dari rengginang dan makanan kering matang sebagai simbol kelimpahan makanan.

Kedatangan sepasang gunungan ini langsung disambut ratusan warga yang memang telah menanti kedatangan sepasang gunungan ini.

Setelah selesai didoakan dan gunungan estri dibawa kembali ke kraton untuk dibagikan didepan Kraton, tanpa dikomando, gunungan Jaler ini pun langsung diserbu warga.

Dalam hitungan menit, seluruh hasil bumi yang disajikan dalam Gunungan Lanang ludes diperebutkan massa.

Saling dorong antar mereka pun terjadi. Bahkan teriakan petugas yang diterjunkan agar tidak saling dorong, tak dihiraukan warga. Bahkan, ada yang nekat naik keatas gunungan untuk merebut sedekah hajah dalem Kraton.

Banyak beberapa pengunjung perempuan yang ikut-ikutan berebut ini terjepit diantara kerumunan massa yang saling berebut.

"Saya dapat kentang yang dibentuk seperti gunungan dan bunga kantil. Tidak sia-sia saya naik keatas gunungan. Tadinya tidak berniat rebutan, saya kesini hanya diajak saudara lihat kurban di Masjid Agung. Tapi karena terus didesak dari belakang, ya sudah akhirnya sekalian ikut rebutan,"jelas Agus Sutanto salah satu pengunjung yang datang dari Semarang, pada Radar Nonstop co (Rakyat Merdeka,  Minggu (11/8/2019).

Agus mempercayai adannya berkah dari gunungan yang dibagikan pihak Kraton. Nantinya kentang berbentuk gunungan mini dan bunga kantil ini akan disimpan di rumahnya.

"Mudah-mudahan dari acara gunungan ini berguna untuk mencari berkah dari Allah,"terangnya.

Sementara itu Takmir Masjid Agung Muhtarom grebek besar ini merupakan salah satu acara Kraton selain grebek Mulud, grebek Sekaten, grebek Syahwal. Dan grebek ini merupakan simbul syukurnya Kraton atas semua nikmat yang diterima Kraton secara keseluruhan termasuk rakyatnya.

"Ini sodakoh raja yang berwujud gunungan berisi makanan yang siap saji dan makanan mentah. Ini sudah diwariskan Kraton karena idul adha hari rayanya umat Islam dan hari rayanya Kraton karena Kraton juga Kerajaan Islam maka wujud syukurnya Kraton di wujudkan dalam bentuk gunungan," terang Muhtarom