Jumat,  22 November 2024

IPW Yakin Direktorat Cyber Crime Bisa Tangkap Provokator Kerusuhan Papua

NS/RN/Doni
IPW Yakin Direktorat Cyber Crime Bisa Tangkap Provokator Kerusuhan Papua
NET

RADAR NONSTOP- Indonesia Police Watch (IPW) meyakini bahwa Direktorat Cyber Crime yang mengelola Patroli Siber.com mampu memburu akun sosial yang memprovokasi kerusuhan di Papua.

Keyakinan IPW itu dilandasi dengan sebab Direktorat Cyber Crime sudah dilengkapi dengan sejumlah peralatan canggih dan aparatur yang bekerja 24 jam untuk melakukan patroli cyber di media sosial.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui rilis media yang berhasil diterima Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, atas meredanya kerusuhan di Papua, pihaknya memberikan apresiasi kepada TNI/Polri yang dapat mengendalikan keamanan pada kerusuhan disejumlah kota di Papua.

BERITA TERKAIT :
Survei WRC: Kantongi Elektablitas Hingga 57,4 Persen, Pasangan Willem Wandik - Aloysius Giyai Berpotensi Menang Pilgub Papua Tengah
Duel Brimob Vs TNI AL, Lima Pasukan Terluka

Berbarengan dengan pemberian apresiasi itu, IPW berharap Patroli Siber.com yang baru dilaunching Kabareskrim Polri Komjen Idam Azis beberapa waktu lalu diharapkan dapat segera memburu dan menangkap para provokator Siber.

Pasalnya, dalam rilis yang berhasil diterima wartawan, IPW menyebut pemilik akun sosial dan pihak-pihak yang memprovokasi meletusnya kerusuhan di Papua, terutama di Manokwari dapat segera ditangkap.

"Dalam mengendalikan kerusuhan di Papua, jajaran TNI Polri tampak begitu sabar, profesional, proporsional, dan tidak terpancing, sehingga amuk massa bisa mereda tanpa adanya konflik dengan aparat. Meski kerusuhan sudah mereda, IPW berharap para pemilik akun sosial yang menjadi provokator kerusuhan ini harus segera diciduk,"terang Neta S Pane melalui rilis media yang diterima wartawan, Kamis (22/8/2019).

Keyakinan IPW terhadap Cyber Crime Polri itu dicontohkan pasca era kampanye Pilpres 2019. Patroli cyber ini, kata  Neta, telah berhasil memburu dan menangkap sejumlah pihak yang menyebar konten hoax yang meresahkan masyarakat.

"Dengan diluncurkannya Patroli Siber com tentu akan lebih mudah lagi-bagi Direktorat Cyber Crime untuk memburu pelaku hoax karena masyarakat yg dirugikan maupun masyarakat korban hoax bisa langsung melapor ke Cyber Crime,"jelasnya.

Kendati begitu, Neta menduga provokator kerusuhan Papua itu bisa saja bukan berada di Papua, tapi berada di luar Papua. Di era digital sekarang ini, sebut Neta, peran Direktorat Cyber Crime menjadi sangat vital dan strategis dalam menjaga keamanan. 

"Sebab kejahatan dan kerusuhan massal bisa diremot dari jarak jauh, dengan teknologi dan akun sosial, seperti kerusuhan di Manokwari,"beber Neta S Pane.P