Jumat,  22 November 2024

Pilwalkot Medan, Calon Petahana Terancam Digeser Maruli Siahaan

ERY
Pilwalkot Medan, Calon Petahana Terancam Digeser Maruli Siahaan
Ilustrasi - Net

RADAR NONSTOP – Nama Maruli Siahaan tiba-tiba mencuat sebagai kandidat kuat dalam Pilwalkot Medan 2020 mendatang.

Maruli digadang-gadang bakal menjadi tembok besar bagi calon petahana Pilwalkot Medan. Hal ini diungkapkan Koordinator IDM Kota Medan, Hendro Nugraha, Selasa (17/9).

“Berdasarkan hasil survey Indonesia Development Monitoring (IDM) yang dilakukan 9 -17 September 2019, elektabilitas petahana Walikota Medan Dzulmi Eldin, memang masih teratas. Namun dengan tingkat elektabilitas sebesar 11,7 persen dan masih di bawah 50 persen artinya incumbent belum aman," ujarnya.

BERITA TERKAIT :
Bobby Jangan 'Buang Badan' Saat Fasilitas PON Aceh-Sumut Di Kota Medan Dikritik
Belum Mau Panggil Mantu Jokowi, Jangan-Jangan KPK Jiper Usut Blok Medan? 

Apalagi kata dia, tingkat kepuasan responden terhadap pemerintah Kota Medan pada setahun terakhir hanya 56,8 persen. "Masyarakat menilai ada kemunduran dari aspek pembangunan di Kota Medan dibandingkan Ibukota Provinsi di Sumatera," katanya.

Bukan tidak mungkin, posisi Eldin bisa digeser oleh calon lainnya, seperti Maruli Siahaan, Ihwan Ritonga, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Bobby Afif Nasution yang dianggap sebagai kuda hitam.

Dari jajak pendapat yang melibatkan 1.225 warga kota Medan, mantan anggota Polri, Maruli Siahaan dikenal oleh 82,1 persen responden.

Kemudian di posisi kedua Dzulmi Eldin, kemudian Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo. Setelah itu muncul nama Wakil Walikota saat ini, Akhyar Nasution dan Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Berdasarkan survei IDM tingkat elektabilitas Dzulmi Eldin hanya 11,7 persen, kemudian Maruli Siahaan 12,7 persen, Dahnil Anzar Simanjuntak 8,4 persen, disusul Ihwan Ritonga 8,1 persen, HT Bahrumsyah 5,2 persen, Bobby Nasution 5,1 persen dan Akhyar Nasution 3,6 persen," paparnya.

Selanjutnya ada Salman Alfarizi 2,3 persen, Sutrisno Pangaribuan 2,1 persen, Dedi Iskandar Batubara 1,2 persen, Abyadi Siregar 1,1 persen, Edy Ikhsan 0,9 persen, Datuk Saiful Azhar 0,7persen, dan belum menentukan pilihan sebanyak 36,9 persen.

Dengan demikian, popularitas Maruli Siahaan sebagai mantan anggota Polri yang dikenal oleh warga Kota Medan sangat mempengaruhi tingkat keterpilihannya.