RADAR NONSTOP - Terpilihnya Irjen Pol Firli Bahuri sebagai Ketua KPK menuai protes. Banyak pihak menilai ini adalah kehancuran lembaga anti rusuah yang didirikan Megawati.
Sikap dan pikiran negatif atas figur Firli sebaiknya dibuang jauh-jauh. Berikan kesempatan pria kelahiran Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan itu memimpin KPK hingga tahun 2023.
Bisa saja para penolak Firli lantaran jagonya kalah saat seleksi pimpinan KPK. Atau bisa saja mereka takut karena Firli adalah tokoh yang tegas dan tidak pernah pandang bulu memberantas korupsi.
BERITA TERKAIT :Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Jual Rumah Gampang-Gampang Susah, Begini Tips Agar Cepat Laku
Hingga saat ini memang belum ada bukti kalau Firli akan menghancurkan KPK. Lha, dia saja belum memimpin kenapa harus dituduh negatif.
Ada dugaan serangan ke Firli untuk membentuk opini negatif. Atau serangan itu sebenarnya terindikasi menghancurkan KPK?
Secara pengalaman, Firli memang layak memimpin gedung angker para koruptor di Kuningan. Pria kelahiran 8 November 1963 (55 tahun) ini dalah polisi yang punya loyalitas kepada bangsa.
Saat Firli resmi mendaftar ke polisi tentu ada rasa keyakinan kalau dia cinta NKRI.
Firli tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Dia kemudian menjabat Wakapolda Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kapolda Banten, Karodalops Sops Polri, Wakapolda Jawa Tengah, Kapolda Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK dan Kapolda Sumatra Selatan.
Sederet pengalaman itulah kenapa dia layak menjadi Ketua KPK. Tapi lagi-lagi protes terus berdatangan padahal faktanya Firli adalah yang terbaik atas pilihan DPR RI.(1-Bersambung)